SLEMAN, iNews.id - Peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dilaksanakan di Monumen Yogyakarta Kembali (Monjali) mencatatkan rekor nasional. Sebanyak 1.500 bambu runcing berbendera merah putih ditancapkan sekaligus menjadi yang terbanyak dan tercatat sebagai rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
"Ini menjadi rekor baru dunia dengan jumlah terbanyak," kata Deputi Manager MURI Ariyani Siregar di Monjali, Kamis (1/3/2018).
Rekor ini tercatat dalam urutan ke-8349. Sebelumnya rekor penancapan bendera merah putih pada bambu runcing juga pernah ditorehkan pada 258 mobil. Meskipun di mata dunia dianggap kurang menarik, namun Muri tetap mencatatkannya dalam rekor dunia.
"Kami masukkan juga pada rekor dunia karena di dunia itu bambu runcing dianggap kurang menarik," katanya.
Bambu runcing menjadi salah satu senjata yang digunakan untuk berperang melawan penjajah. Bambu runcing dahulu tidak hanya dipakai tentara saja tetapi juga oleh para relawan dan pejuang termasuk petani.
"Ini juga mampu mengingatkan kembali perjuangan semangat kemerdekaan," ucapnya.
Sementara, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, bambu runcing menjadi simbol perlawanan fisik, jiwa dan raga dalam melawan penjajahan. Mengapa dipilih jumlah 1.500, disesuaikan dengan banyaknya pejuang yang dikerahkan. Menurutnya, bambu runcing menjadi simbol perlawanan rakyat.
" Senjatanya memang itu. Bambu Runcing ini untuk perlawanan rakyat kepada penjajah," ucap Sri Purnomo usai menancapkan sebuah bambu runcing di Monjali.
Menurut Purnomo, momentum peringatan Serangan Umum diharapkan dapat diimplementasikan pada kehidupan masyarakat saat ini. Dia menerangkan, saat itu semua bersusah payah untuk melawan penjajahan tanpa melihat perbedaan status sosial, ras dan agama. Namun, belakangan justru isu seperti itu kerap muncul yang mencederai kehidupan berbangsa.
"NKRI tidak boleh pecah. Info (Monumen Jogja Kembali) harus bisa menjadi tempat perayaan wisata. dan rekor Muri tersebut bagian dari promosi," ujarnya.
Sementara, Kepala Pengelola Monjali Herman Joseph Soetikno mengatakan, bambu runcing menjadi alat melawan penjajahan Belanda yang saat itu telah menggunakan alat berat lengkap termasuk tank. Namun, faktanya rakyat Indonesia justru mampu melawan dan merebut kemerdekaan.
"Rekor ini menjadi kebanggan kami," terangnya.
Selain 1.500 bambu runcing yang ditancapkan juga ada bendera merah putih raksasa yang menempel di atap Monjali. Menyelimuti bagian atas museum yang berbentuk kerucut.
Editor : Achmad Syukron Fadillah
Artikel Terkait