SLEMAN, iNews.id – Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan Saefuloh (45) terduga teroris yang mengontrak rumah di Bedingin Wetan, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Sleman, DIY. Polisi juga membawa istri dan kedua anak terduga teroris. Hingga kini rumah kontrakan yang berada d RT 5 RW 35 ini, masih dipasangi garis polisi.
“Tadi sekitar pukul 09.30 WIB ada orang yang datang ke rumah minta saya menyaksikan proses penggeledahan,” kata Ketua RT 5, Sumarjono, Rabu (11/7/2018).
Menurutnya, tidak ada satu pun petugas yang datang menggunakan seragam dinas lengkap, hampir semuanya mengenakan penutup kepala. Akses menuju ke rumah kontrakan yang dihuni Saefuloh sejak Maret juga ditutup. Warga yang hendak mendekat dilarang petugas yang ada.
Menurut dia, saat pengeledahan hanya dirinya yang diperbolehkan masuk. Selebihnya petugas yang memeriksa seisi rumah kontrakan Saefuloh. Kondisi rumah sudah kosong, sedangkan keluarga saefuloh sudah tidak ada di rumah tersebut.
Polisi memeriksa seluruh isi ruangan, mulai dari lemari, tempat tidur hingga di bagian luar rumah. Mereka juga membawa beberapa barang dari rumah ini, seperti buku, kertas fotokopi, laptop dan telepon seluler. Sedangkan di belakang rumah petugas menemukan pisau, pedang dan anak panah serta busur yang diselipkan di tembok. “Saya hanya menyaksikan saja, proses penggeledahan,” ujarnya.
Dia menambahkan, petugas juga membawa mobil Toyota Kijang dan motor Honda Vario milik terduga teroris. Menurutnya tadi sempat ada petugas dari Polsek Mlati yang datang dan membenarkan adanya penangkapan dari densus. “Tadi orang reskrim Polsek sempat datang mengecek,” kata dia.
Pemilik rumah kontrakan, Imah (40) mengaku Saefulloh mengontrak rumahnya sejak Maret 2018. Semenjak mengontrak mereka juga jarang berkomunikasi. Imah sejak pagi hingga siang sudah berada di pasar sehingga jarang bertemu. “Saya tadi tahunya ada polisi datang, selebihnya tidak tahu,” ujar Imah.
Tetangga kontrakan Saefullah, Ridwan Dwi Utomo mengaku proses penangkapan terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu ada beberapa polisi dengan penutup kepala dan rompi yang membawa istri dan anak-anak dari Saefuloh. Dia yang berusaha keluar rumah untuk lebih tahu keadaan, diminta masuk oleh polisi. “Kalau pak Saefuloh tidak ada, tetapi malamnya masih ada,” kata Ridwan.
Editor : Muhammad Saiful Hadi
Artikel Terkait