10 tempat bersejarah di Jogja yang banyak dikunjungi, salah satunya Candi Prambanan. (Foto : Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Tempat bersejarah di Jogja ini bisa menjadi destinasi liburanmu. Berbagai jejak peninggalan sejarah dapat membantumu lebih mengenal kota istimewa ini.

Yogyakarta atau disebut juga Jogja merupakan daerah di Pulau Jawa yang masih memegang nilai-nilai tradisional dan kebudayaan. Saat ini, Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Adipati Kadipaten Pakualaman Paku Alam X.

Yogyakarta mendatangkan banyak turis karena ragam wisatanya, mulai dari alam hingga tempat bersejarah. Beberapa tempat bahkan menjadi saksi bisu sejarah sebelum kemerdekaan hingga awal kemerdekaan. Tidak ada salahnya bila kamu memasukkan berbagai tempat bersejarah ini dalam daftar kunjungan liburanmu.

Berikut daftar Tempat Bersejarah di Jogja

1. Makam Ratu Mas Malang
Terletak di puncak bukit Gunung Kelir, Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tempat ini dinamakan juga Antaka Pura, artinya istana kematian. 

Memiliki 28 nisan, yang terdiri dari 19 nisan di halaman depan, 1 nisan di halaman belakang, dan 8 nisan di halaman inti. Makam ini dibangun dari tahun 1665–1668. Bangunan terbuat dari bata putih dan nisan dari batu andesit. 

Makam ini bersemayam Ratu Mas Malang dan Ki Panjang Mas. Ratu Mas Malang adalah istri dari Amangkurat I. Sebelum menjadi istrinya, Ratu Mas Malang merupakan istri dari Ki Panjang Mas, dalang terkenal di Mataram. 

Singkat cerita, Ki Panjang Mas tidak mau menyerahkan istrinya. Kemudian, Amangkurat I memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Ki Panjang Mas. Jasadnya dimakamkan di Gunung Kelir. 

2. Museum Sonobudoyo
Dulunya, museum ini didirikan oleh yayasan yang bernama Java Instituut. Yayasan ini mengumpulkan data kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. 

Museum ini dibangun menggunakan tanah hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Pada 6 November 1935, Museum Sonobudoyo diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kemudian, museum ini diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di akhir tahun 1974. 

Museum ini tercatat menyimpan 10 jenis koleksi, yaitu jenis koleksi geologika, jenis koleksi biologika, jenis koleksi ethnografika, jenis koleksi arkeologi, jenis koleksi numismatika/heraldika, jenis koleksi historika, jenis koleksi filologika, jenis koleksi keramologika, jenis koleksi senirupa, dan jenis koleksi teknologika.

Museum Sonobudoyo terletak di Jalan Trikora / Pangurakan No. 6, Yogyakarta. Kamu bisa mengunjunginya pada hari Selasa–Minggu. Pada setiap harinya, museum ini juga menampilkan pagelaran wayang dan bioskop.

3. Taman Sari

Berlokasi di Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Taman Sari telah ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1998. Taman Sari dibuat pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. 

Salah satu yang unik dari tempat ini adalah kolam yang dikelilingi benteng setinggi 6 meter. Kolam ini dipercaya sebagai tempat pemandian bagi para istri sultan. 

Taman Sari juga berfungsi sebagai pesanggrahan, tempat rekreasi keluarga sultan. Tempat ini terhubung dengan Keraton Yogyakarta melalui terowongan bawah tanah.

4. Museum Kereta
Hadir pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Museum Kereta masih berada dalam area Keraton Yogyakarta. 

Museum Kereta berisi koleksi kereta kuda yang pernah digunakan Keraton Yogyakarta. Kereta kuda yang dipajang di sini berusia puluhan tahun hingga ratusan tahun. Ada yang masih digunakan untuk acara penting, seperti mengantar jenazah sultan, pernikahan sultan, dan lain sebagainya.

5. Candi Ratu Boko

Wisatawan saat berkunjung ke candi Ratu Boko. (Foto : Dok Humas PT TWC)

Siapa yang pernah menonton film Ada Apa Dengan Cinta 2? Dalam suatu adegan, Cinta diajak Rangga mengunjungi Candi Ratu Boko.

Secara administratif, Candi Ratu Boko bertempat di dua lokasi berbeda, yaitu Dusun Dawung, Desa Bokoharjo dan Dusun Sumberwatu, Desa Sambirejo di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Ratu Boko adalah keraton yang dipimpin penguasa beragama Hindu bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni pada tahun 856 M. Sebelumnya, candi ini dipercaya sebagai tempat ibadah seorang pendeta Budha, yakni Abhayagiri. Maka dari itu, bangunan ini memiliki unsur Hindu-Budha.

Candi Ratu Boko sering diburu wisatawan untuk melihat indahnya senja dari ketinggian. Untuk mencapai tempat ini, kamu bisa masuk melalui Candi Prambanan.

6. Candi Prambanan

Pengunjung berfoto di Candi Prambanan. (Foto : Dok Humas TWC)

Candi Prambanan bertempat di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Candi Prambanan telah diakui United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia. Candi ini merupakan salah satu simbol kejayaan Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Prambanan memiliki kisah yang sangat terkenal, yaitu Bandung Bandawasa dan Rara Jonggrang. Alkisah, Bandung Bandawasa ingin mempersunting Rara Jonggrang. Namun, dia diberi syarat untuk membangun candi 1000 arca dalam satu malam. Bandung Bandawasa memenuhi permintaan itu. Namun, Rara Jonggrang berbuat curang dan Bandung Bandawasa kekurangan satu arca lagi. Bandung Bandawasa marah dan membuat Roro Jonggrang menjadi arca terakhirnya.

7. Museum Puro Pakualaman
Berlokasi di Jalan Sultan Agung Yogyakarta. Museum ini berisikan naskah perjanjian politik Kadipaten Pakualaman, pakaian kebesaran Raja Pakualaman, tombak dan perisai, peralatan dapur, serta dokumentasi Kadipaten Pakualaman. 

Istana Puro Pakualaman dibangun oleh Kanjeng Gusti Adipati Paku Alam I. Puro Pakualaman termasuk dalam daerah Kesultanan Yogyakarta yang dikembalikan oleh Inggris saat menyingkirkan Belanda yang sempat berkuasa di Indonesia.

8. Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg diresmikan sebagai Museum Khusus Perjuangan Nasional lewat SK Mendikbud RI Prof. Dr. Fuad Hasan No. 0475/0/1992 tanggal 23 November 1992. Benteng ini terletak di kawasan nol kilometer pusat Kota Yogyakarta.

Mulanya, benteng ini bernama Rustenburg yang artinya tempat istirahat. Namun, Daendels mengubahnya menjadi Vredeburg yang artinya perdamaian. Benteng Vredeburg merekam semua peristiwa sejarah di Yogyakarta pada masa penjajahan Belanda. Benteng tersebut dibangun atas izin Sultan Hamengku Buwono I. Belanda berdalih pembangunan tersebut untuk membantu mengamankan Yogyakarta, tetapi sebenarnya dipakai Belanda untuk mengawasi Keraton Yogyakarta yang bisa saja balik memusuhi Belanda.

9. Situs Warungboto
Berlokasi di Jalan Veteran No 77 Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Situs Warungboto disebut juga Pesanggrahan Rejowinangun, tempat pemandian sekaligus tempat istirahat Sri Sultan Hamengku Buwono I dan keluargannya. Tempat ini menjadi salah satu dari beberapa pesanggrahan lainnya, yaitu Pesanggrahan Ambarketawang, Pesanggrahan Taman Sari, dan Pesanggrahan Krapyak.

Meski sempat mengalami kerusakan, tempat ini telah direnovasi dan dijadikan tempat wisata. Bahkan, anak Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan pasangannya Bobby menjadikan tempat ini sebagai spot foto prewedding.

10. Keraton Yogyakarta

Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat masih berdiri megah. (Foto: Dok.iNews.id)

Keraton Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Yogyakarta yang telah ada lebih dari 250 tahun. Kesultanan Yogyakarta bermula dari Perjanjian Giyanti. Setelah perjanjian tersebut, Sultan Hamengku Buwono I membangun Keraton Yogyakarta pada tahun 1755.

Keraton Yogyakarta tidak hanya tempat tinggal Sultan, tetapi juga dibuka sebagai tempat wisata. Kamu akan melihat beberapa pertunjukan seni dan tradisi kesultanan yang masih dilakukan.

Itulah 10 tempat bersejarah di Jogja yang menyimpan kisah dan asal-usul yang menarik. Manakah yang ingin kamu kunjungi?


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network