Domba yang terinfeksi PKM di Kulonprogo (Foto: iNews.id/Budi Utomo)

KULONPROGO, iNews.id - Jumlah ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kulonprogo terus bertambah. Dinas Pertanian dan Pangan mencatat ada 111 ekor ternak yang tersebar di empat kapanewon (kecamatan). 

“Total ada 111, dengan rincian 20 ekor sembuh, 90 masih sakit dan ada satu yang mati,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugraha, Kamis (2/6/2022). 

Ternak yang terpapar penyakit ini tersebar di Kapanewon Galur, Temon, Girimulyo dan Kalibawang. Kondisi ternak yang masih sakit, sudah semakin membaik dan mau makan. Ternak ini masih menjalani isolasi selama 14 hari. 

“Kalau dalam waktu 14 hari tidak ada apa, bisa dinyatakan sehat," kata Aris.

Aris mengatakan, penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan. Peternak agar segera melapor jika ada gejala yang mengarah ke penyakit ini. Nantinya dinas akan mengobati dan memberikan disinfektan.

Ternak yang terpapar berasal dari luar Kulonprogo, sedangkan ternak lokal masih aman.  Hewan ternak tersebut sengaja didatangkan dari daerah lain untuk persiapan Idul Adha. Ternak yang masuk harus dari wilayah bebas PMK dan dilengkapu dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). 

“Kalau ada ternak masuk masih harus menjalani isolasi selama 14 hari," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPP Kulonprogo Sudarmanto mengatakan, ternak yang positif PMK di Galur berasal dari Magelang. Sedangkan kasus di Kalibawang ternaknya berasal dari Muntilan.  

Sementara yang di Girimulyo, ada pedagang besar mendatangkan hewan ternak dari Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Adapun untuk wilayah Temon diperoleh dari Girimulyo, yang sebelumnya sudah dipasok dari Jawa Timur.

”Semua sudah diobati dan dipantai oleh satgas,” katanya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network