YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, dalam 12 jam terakhir Gunung Merapi kembali mengluarkan tujuh kali awan panas guguran setinggi 750 meter.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran pagi ini terjadi pada pukul 05.00 WIB. Durasi awan panas 76 detik, menuju ke hulu Kali Gendol.
"Luncuran awan panas sampai saat ini masih masih belum membahayakan masyarakat. Untuk itu warga diminta tenang dan tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas," kata Hanik kepada wartawan di Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (9/3/2019).
Menurut dia, aktivitas magma Gunung Merapi masih tergolong rendah. Belum ada peningkatan signifikan, karena kubah lava masih relatif sama dengan pekan sebelumnya.
Dari data BPPTKG, dalam satu pekan terakhir terhitung sejak tanggal 1-7 Maret, teramati 14 kali kejadian awan panas guguran pada tanggal 2, 3 dan 7 Maret 2019 dengan jarak luncur berkisar dari 500 hingga 1900 meter
Sedangkan sejak tanggal 29 Januari 2019 hingga 7 Maret, telah terjadi 28 kali awanpanas dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
"Volume kubah lama berdasarkan pengamatan berkisar 470.000 meter kubik. Jadi masih sangat rendah meskipun aktivitas vulkaniknya tinggi," ujar dia.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait