KULONPROGO,iNews.id – Sebanyak 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Kulonprogo, DIY, kekurangan siswa dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Sampai batas akhir pendaftaran, jumlah siswa yang mendaftar di bawah kuota yang tersedia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diskdipora) Kulonprogo Sumarsono mengatakan, di Kabupaten Kulonprogo ada 36 sekolah negeri yang tersebar di 12 kecamatan. Mereka telah menggelar penerimaan peserta didik baru dengan sistem zonasi, seperti yang dipersyaratakan oleh pemerintah. Hasilnya, ada 12 sekolah yang tidak bisa memenuhi kuota siswanya.
“Ada 12 dari 36 SMP negeri di Kulonprogo yang kekurangan siswa. Sebagian besar sekolah ini berada di kawasan perbukitan Menoreh,” ujar Sumasono, Kamis (11/7/2019).
SMP Negeri yang kekurangan siswa ini tersebar di lima kecamatan. Di Kecamatan Panjatan, SMPN 2 Panjatan kekurangan satu siswa dari kuota 128 siswa. Sementara SMPN 4 Pengasih hanya menerima 35 siswa atau kurang 29 siswa dari daya tampung 64 siswa.
Selanjutnya di SMPN 2 Kokap, dari 128 kuota baru mendapatkan 109 siswa atau kurang 19 siswa. SMPN 3 Kokap hanya mendapatkan 16 siswa dari daya tampung 32 siswa.
Kekurangan terparah di Kecamatan Girimulyo. Dari 4 SMP Negeri, semuanya kekurangan siswa. Di SMPN 1 Girimulyo, dari daya tampung 128 siswa, hanya mendapatkan 66 siswa atau kurang 62. Sementara SMPN 2 Girimulyo yang memiliki daya tampung 96 siswa hanya mendapatkan 72 siswa atau masih kekurangan 24 siswa.
Di SMPN 3 Girimulyo dengan daya tampung 128 siswa, hanya mendapatkan 45 siswa atau kurang 83 siswa. Sedangkan di SMPN 4 Girimulyo, hanya mendapatkan 17 siswa atau kurang 47 siswa dari daya tampung 64 siswa.
Sementara di Kecamatan Nanggulan, kekurangan siswa hanya terjadi di SMPN 1 Nanggulan. Dari kapasita 192 siswa, sekolah ini hanya mendapatkan 191 siswa atau masih kurang satu orang siswa.
Di Samigaluh, ada tiga SMP yang kekurangan siswa. SMPN 1 Samigaluh kekurangan satu siswa dari 96 siswa, SMPN 2 Samigaluh mendapatkan 55 siswa dari kuota 96 siswa sehingga masih kurang 41 siswa. Kemudian, di SMPN 3 Samigaluh yang memiliki 96 kuota, hanya mendapatkan 41 siswa atau kurang 55 siswa.
“Memang jumlah lulusan SD/MI itu lebih sedikit dari kuota SMP,” ujar Sumarsono.
Sumarsono mengatakan, meski terjadi kekurangan jumlah siswa, pendaftaran siswa didik baru di SMP negeri telah ditutup. Dinas tidak memberikan toleransi perpanjangan pendaftaran kepada sekolan negeri karena SMP swasta juga butuh siswa baru.
“SMP Swasta atau MTS negeri dan swasta, totalnya juga kekurangan siswa jika dibandingkan dengan jumlah lulusan SD/MI,” ujarnya.
Sementara anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo Hamam Cahyadi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi pasti mengenai kekurangan siswa di sejumlah SMP di daerah itu. Namun, dengan sistem zonasi memang sudah sejak awal diprediksi akan ada SMP yang menerima banyak siswa baru dan ada yang kekurangan siswa.
“Mestinya ini sejak awal bisa diperhitungkan agar dalam penerapan zonasi tidak menyebabkan banyak sekolah kekurangan siswa,” ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait