GUNUNGKIDUL, iNews.id – Sebanyak 17 orang santri di salah satu pondok pesantren di Gunungkidul yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri. Mereka ditempatkan terpisah dengan santri lain untuk mencegah penularan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, begitu mendapatkan laporan ada satu santri di pondok pesantren di Karangmojo yang terkonfirmasi Covid-19, petugas langsung melakukan penelusuran dan melokalisasi penyebaran Covid-19. Hasilnya, 17 santri yang terpapar menjalani isolasi di dalam ponpes.
“Mereka yang terpapar menjalani isolasi mandiri ditempatkan terpisah dengan santri lainnya," kata Dewi, Jumat (15/10/2021).
Dewi mengatakan, 17 orang santri ini kondisinya cukup baik. Mereka hanya mengalai gejala ringan, dan dipantau dari puskesmas dan pengelola ponpes. Untuk mencegah penularan ponpes diminta untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan, baik aktivitas belajar mengajar ataupun kegiatan keagamaan yang lain.
"Kami minta dihentikan dulu sampai karantina para santri selesai," katanya.
Menurut Dewi, awal mula kluster diketahui dari Puskesmas Ponjong 2, di mana salah satu santri dari ponpes memiliki gejala serupa Covid-19. Puskesmas langsung menghubungi Puskesmas Karangmojo 1, di mana ponpes masuk dalam wilayah penanganan. Selanjutnya dilakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap seluruh santri. Hingga akhirnya didapat 17 santri dengan hasil konfirmasi positif.
"Proses penelusuran masih terus berjalan, mudah-mudahan tidak ada tambahan lagi," kata Dewi.
Sementara itu, Kepala Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, Supriyo mengatakan, kluster ponpes di wilayahnya itu bermula dari salah satu pengasuh yang baru kembali dari perjalanan ke Jawa Timur. Saat kembali ke ponpes, yang bersangkutan mengalami gejala flu.
"Beberapa hari kemudian ada santri yang tidak bisa mencium bau," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait