Dua petugas tim SAR DIY memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi di Sleman, DIY. (Foto: Antara/Hendra Nurdiansyah)

YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terus memantau aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah.

Pemantauan intensif dilakukan setelah gunung teraktif itu hari ini dua kali meletus secara freatik. Letusan pertama terjadi pada pukul 03.32 WIB dan letusan kedua pada pukul 14.45 WIB.

Pada letusan pertama, berdasarkan rekaman seismik dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah dan Kaliurang, Sleman, letusan ini memiliki durasi 4 menit dan amplitudo maksimum 55 mm. Secara visual terlihat tinggi kolom letusan 2.000 meter mengarah ke barat daya.

Dampak dari letusan ini telah mengakibatkan terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang terutama di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) II dan III  meliputi Desa Keningar, Sumber, Dukun, Kalibening. Jangkauan abu vulkanik bahkan mencapai 25 kilometer sampai ke kawasan Candi Borobudur.

Sedangkan pada letusan kedua terjadi pada pukul 13.49 WIB. Rekaman seismik mencatat amplitudo maksimum letusan 70 mm dengan durasi 2 menit. Suara gemuruh terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapai (PGM) Babadan.

Namun demikian kolom letusan tidak teramati dari semua Pos PGM karena adanya kabut sepanjang hari yang menghalangi pantauan visual. “Dampak dari letusan ini adanya hujan abu tipis di seputaran Pos PGM di Ngepos, Srumbung, Magelang," kata  Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida.

Dari data kegempaan, kata dia  dari pukul 00.00-18.00 WIB, tercatat gempa vulkanotektonik (VT) 1 kali, tektonik (TT) 2 kali, dan multiphase (MP) 3 kali. "Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih pada tingkat Waspada atau Level II," katanya.

BPPTKG merekomendasikan agar dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk. Adapun penduduk yang tinggal dan beraktivitas di luar radius 3 km dapat terdampak oleh abu letusan.

Untuk mengurangi dampak abu, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diharapkan menggunakan masker. Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Merapi diharapkan untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi dampak bahaya abu vulkanik.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network