Warga berkerumun di rumah dinas TNI yang ditertibkan personel Korem 072 Pamungkas Yogyakarta di Blok Pathuk, Dipoyudan, Ngampilan, Yogyakarta, Selasa (16/10/2018). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

YOGYAKARTA, iNews.id – Korem 072 Pamungkas Yogyakarta melakukan penertiban rumah dinas TNI yang ada di Blok Pathuk, Dipoyudan, Ngampilan, Yogyakarta, Selasa (16/10/2018). Meski mendapat penolakan dari warga, penggusuran tetap dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 300 aparat TNI.

“Hari ini kami lakukan pengosongan tiga rumah,” kata Danrem Yogyakarta Brigjend TNI M Zamroni kepada wartawan di sela-sela penertiban rumah dinas.

Penertiban rumah dinas ini akan dilakukan di semua rumah yang berjumlah sekitar 42 unit. Penertiban dilakukan secara bertahap. Danrem tidak bersedia merinci batas waktu penertiban. Namun, berdasarkan surat peringatan keempat, penghuni rumah seharusnya sudah meninggalkan rumah sejak 21 September lalu.

Menurut dia, dari 42 rumah ini, hanya 10 unit rumah saja yang ditinggali oleh purnawirawan dan warakawuri (istri yang sudah pensiun). Selebihnya penghuni sudah anak, cucu, dan bahkan ada rumah yang dikontrakkan ke pihak lain. “Itu kan kebangetan. Saat anggota butuh rumah dinas, malah ada rumah yang dikontrakkan,” ujarnya.

Penertiban rumah dinas ini, kata M Zamroni, sebenarnya sudah dilakukan sejak 19 tahun silam. Saat itu warga diberikan kesempatan untuk pindah dan mencari tempat tinggal sementara. Namun itu tidak dilakukan. Justru belakangan mereka memiliki surat kekancingan dari Keraton Yogyakarta.

Menurutnya, tanah itu merupakan tanah Sultan Ground yang penggunaannya diberikan kepada Korem, bukan kepada orang per orang seperti yang diklaim oleh warga. Hal ini sama dengan tanah di asrama kompleks Pathuk yang diberikan kepada Polda DIY, yang dikelola oleh Poltabes Yogyakarta.

“Dulu wilayah itu dikuasai oleh Kowilham. Setelah ada TNI dan Polri, tanah itu dibagi dua,” ujarnya.

Danrem meminta kepada warga yang masih bertahan untuk segera mengosongkan bangunan yang ada. Korem juga membuka pintu dialog kepada warga terkait rencana ini. “Korem siap membantu memindahkan barang-barang warga sepanjang masih berada di seputaran DIY,” katanya.

Salah seorang warga, Koni Pratami mengaku ada tiga rumah yang sudah dikosongkan di wilayahnya, yakni rumah nomor 554, 573 dan di 578. Rumah itu selama ini ditinggali oleh warga yang merupakan ahli waris dari orang tua mereka yang juga purnawirawan TNI.

Pengosongan dilakukan mulai sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, ada ratusan aparat TNI yang berjaga di sepanjang pintu masuk. Beberapa di antara mereka ke rumah-rumah yang dikosongkan dan mengangkat barang ke dalam truk yang sudah disiapkan. “Kami kalah didorong. Katanya barang itu dibawa ke Korem,” tuturnya,

Koni Pratami mengaku belum tahu akan di mana dia akan tinggal setelah disuruh meninggalkan rumah yang selama ini ditinggalinya. Untuk sementara, dia akan menempatkan barang-barangnya di rumah saudara.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network