KULONPROGO, iNews.id – Video jembatan bambu atau dikenal dengan jembatan sesek di Sungai Progo yang ambrol diterjang banjir, viral di media sosial. Jembatan sepanjang 100 meter ini, menghubungkan Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo dengan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Jembatan bambu ini ambruk pada Rabu (21/10/2020) sekitar pukul 08.00 WIB. Video berdurasi 29 detik yang merekam detik-detik jembatan ambruk beredar luas di masyarakat. Sebelum jembatan ambruk, Sungai Progo banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter dan menyentuh lantai jembatan.
“Semalam hujan deras yang menyebabkan banjir dan menjebol jembatan ini,” kata Sumarno, pengelola Jembatan Sesek.
Sumarno mengatakan, ambrolnya jembatan ini tidak sampai setengah jam. Begitu banjir tiba, ketinggian air terus meningkat. Akibatnya, jembatan sepanjang 100 meter dan lebar hampir dua meter ini inipun jebol dan tidak tersisa.
Jembatan ini dibangun swadaya masyarakat dengan bahan kayu dan bambu. Setiap musim kemarau, warga membangun jembatan ini, untuk memudahkan warga beraktivitas di kedua kabupaten. Anggaran pembangunan menghabiskan Rp50 juta. Begitu musim penghujan jembatan ini akan lenyap diterjang banjir.
“Kalau lewat Bendungan Sapon atau Kamijoro harus memutar. Ini lebih dekat dan dipilih warga,” katanya.
Tidak hanya jaraknya menjadi jauh, penghasilan warga pengelola jembatan juga hilang. Setiap harinya pengelola bisa mendapatkan hasil Rp1 juta dari setiap warga yang melintas. Mereka dipungut Rp2.000 sekali jalan untuk perawatan jembatan dan upah pekerja.
“Itu baru sekitar empat bulan dibangun sudah hanyut. Kalau membangun lagi paling tahun depan setelah hujan mereda,” katanya.Lurah Ngentakrejo Sumardi mengatakan, jembatan ini sangat diperlukan warganya untuk beraktivitas. Banyak yang memanfaatkan untuk berangkat dan pulang kerja, atau ke sekolah dan ke pasar. Sedangkan jalan lain jaraknya jauh dan harus memutar.
“Sebenarnya itu sudah diusulkan ke atas agar dibangun jembatan permanen,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait