YOGYAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia mewanti-wanti kepada pemilik merchant yang telah memiliki Qris untuk melakukan pengecekan berkala fasilitas pembayaran mereka. Hal tersebut untuk meminimalisir tindakan yang mengarah ke kriminal.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Budiharto Setiyawan mengatakan, sebanyak 569.000 merchant di DIY telah tersambung dengan layanan pembayaran online Qris. Oleh karenanya, dia meminta kepada pemilik Qris untuk melakukan pengecekan secara berkala.
"Ya untuk menghindarkan dari perbuatan mengarah ke kriminal. Kayak kemarin yang mengganti Qris masjid di Jakarta oleh oknum tak bertanggung jawab," ujar dia usai buka bersama dengan awak media, Rabu (12/4/2023).
Berkaca dari peristiwa itu maka Budi menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati. Jika ingin melakukan transaksi maka terlebih dahulu melakukan pengecekan Qris tersebut.
"Kita harusnya melihat gitu ya kita lihat dulu siapa sih yang menerimanya gitu. Kita memohon kepada masyarakat juga lebih berhati-hati,"ujar dia.
Dia meminta sebelum memasukkan PIN maka sudah tertera berapa nominalnya, siapa penerimanya dan untuk tujuannya apa. Ketika itu sudah clear baru mereka memasukkan PIN sehingga aman untuk bertransaksi. "Bank Indonesia lagi mencari fitur-fitur keamanan apa yang bisa kita tambahkan seperti itu,"ujarnya.
Perkembangan pembayaran non tunai di DIY salah satunya dengan fasilitas Qris memang cukup membanggakan. Karena ini menunjukkan jika masyarakat DIY sudah mulai teredukasi akan pembayaran non tunai tersebut.
Menurutnya, masyarakat yang bisa mendapatkan Qris adalah masyarakat yang memiliki usaha. Namun sebenarnya tidak terbatas itu, karena BI juga mengembangkan untuk kegiatan sosial.
"Jadi selain UMKM yang bergerak di bidang usaha kita juga memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga sosial misalnya masjid, gereja, pura," tutur dia.
Syarat mendapatkan Qris adalah memiliki KTP juga usaha. Dan untuk lembaga sosial harus ada masjidnya, gerejanya ataupun Pura. Karena nanti bisa dipertanggung jawabkan penggunaannya.
Saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan Dewan Masjid untuk mendorong masjid memiliki Qris. Kendati demikian pihaknya mengimbau kepada pengurus masjid untuk mengecek kembali secara periodik Qris mereka. "Hal itu bisa meminimalisir perbuatan yang mengarah ke kriminal,"ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait