SLEMAN, iNews.id-Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana membuka kegiatan pembelajaran tatap muka pada Agustus 2021. Namun kuliah tatap muka ini masih terbatas dengan memprioritaskan mahasiswa yang berasal dari sekitar DIY dan Jawa Tengah serta harus ada izin atau restu dari orang tua mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Djagal Wiseso mengatakan, pelaksanaan perkuliahan secara tatap muka tetap mempertimbangkan jumlah kasus Covid-19, terutama usai lebaran. Jika sebaran kasus Covid-19 di Indonesia kondusif atau bisa tertangani dengan baik akan dilaksanakan di bulan Agustus.
“Namun bila kasus positif meningkat, pelaksanaan kegiatan kuliah tatap muka akan diundur Oktober atau November,” kata Djagal, Kamis (25/3/2021).
Djagal menjelaskan perkuliahan secara luring ini juga akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap awal ini, mahasiswa yang diperbolehkan ikut kuliah tatap muka diprioritaskan bagi yang berdomisili di sekitar DIY dan Jawa Tengah. Selain itu, mahasiswa juga harus bawa surat persetujuan dari orang tua atau wali .
“Untuk kuliah luring ini kita lakukan bertahap dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Djagal menambahkan mahasiswa yang ikut kuliah luring secara periodik juga akan diminta pemeriksaan kesehatan bebas Covid-19 dengan alat deteksi GeNose. Termasuk dosen dan tenaga kependidikan UGM sebelum pelaksanaan kuliah tatap muka secara terbatas juga harus sudah divaksin Covid-19.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait