Para pengunjung (peziarah) sedang berdoa di kompleks Candi HKTI Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul, Sabtu (30/10/2021). (Foto : MNC Portal/Priyo Setyawan)

BANTUL, iNews.id-Suasana tenang dan tenteram sangat terasa saat memasuki halaman Candi di kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKYT) Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipur, Bantul Sabtu (30/10/2021) petang. Para peziarah terlihat duduk berdoa dengan khusyuk, di halaman depan maupun pelataran Candi. 

Di halaman candi ada yang duduk di kursi dan ada juga di lantai halaman. Untuk yang duduk di pelataran, mereka menunggu giliran untuk berdoa di puncak candi,  Setelah ada yang turun, mereka yang antre kemudian menuju ke atas. Ada yang sendiri atau ada juga bersama keluarganya.

Sementara bagi pengunjung yang baru datang terlihat menuju ke tempat air  yang ada di samping kiri candi untuk membasuh muka, tangan dan kaki serta ada juga yang mengisi air ke  botol atau tempat  minum lain.  Air itu  bersumber dari mata air yang ada di bawah candi yang diberinama Perwitasari kemudian disalurkan ke tempat tersebut. Terdapat sembilan kran di lokasi itu.

Mereka percaya, air tersebut memiliki khasiat dapat  menyembuhkan berbagai penyakit. Sehingga selain berdoa, juga mengambil air.  Semakin malam pengunjung yang datang pun jumlah terus bertambah.  Mereka bukan hanya warga dari Yogyakarta, namun juga warga dari luar daerah serta bukan hanya yang beragama Katholik, diluar itu juga banyak yang datang. “Ya, sore ini pengunjung cukup banyak,” kata petugas keamanan Gereja HKTY, Didik.

Dia menjelaskan, para pengunjung tersebut kebanyakan rombongan keluarga, baik yang mengunakan roda empat maupun roda dua. Untuk romboangan dengan bus sementara  belum diperbolehkan pada masa pandemi ini.  Para pengunjung tidak hanya datang saat akhir pekan dan minggu, di luar itu juga ada. Hanya saja Sabtu dan Minggu jumlahnya lebih banyak. Terutama saat sore sampai malam. “Hari biasanya hanya ratusan, Sabtu-Minggu bisa ribuan,” katanya.

Selain itu, di masa pandemi, waktu berkunjungan juga dibatasi. Sebelum pandemi buka 24 jam, termasuk jika dari luar kota ada yang mau menginap dan tidur di pendopo diperbolehkan. Tetapi saat pandemi waktunya dibatasi, yakni dari pukul 06.00-WIB-22.00 WIB. Setelah pukul 22.00 WIB kompleks Gereja dan candi HKTY Ganjuran ditutup, untuk proses sterilisasi. “Kalau sudah jam 22.00 WIB, harus steril, pengunjung yang masih ada di dalam diminta segera meninggalkan lokasi,” terangnya.

Pengunjung yang datang, juga ducek suhunya, harus cuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan dan memakai masker serta jaga jarak. Untuk tempat dua diberi  tanda jaga jarak dan waktunya dibatasi maksimal satu jam.

Seorang pengunjung, Wahyu (43) warga Sleman mengaku sengaja datang ke Candi HKTY Ganjuran untuk berziarah dan kebetulan Oktober ini merupakan Bulan Rosario.  Menurutnya tempat ziarah di tempat tersebut memiliki keunkan. Selain tenang dan rindang karena banyak pepohonan,  nuasa Jawa juga terpancar dari Komplek Gereja.  “Nyaman berdoa di sini. Biasanya tempat ziarah Katik kan gua, di sini Candi,” ujarnya.  


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network