SLEMAN, iNews.id - Aktivitas Gunung Merapi mulai menurun. Para pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Kamis (28/1/2021) malam pulang ke rumah masing-masing.
Para pengungsi yang pulang itu adalah warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman yang mengungsi ke barak pengungsian Glagaharjo, Rabu (27/1/2021) malam. Ada 145 warga yang secara mandiri pulang ke rumahnya.
“Ya pengungsi di barak Glagaharjo, Cangkringan, tadi malam dilaporkan pulang ke rumah masing-masing,” kata Kepala pelaksaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto.
Karena aktivitas erupsi Gunung Merapi fluktuatif, sehingga sewaktu-waktu dapat berubah perkembangannya, BPBD menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera ke pengungsian lagi jika kondisi dirasa tidak aman.
Berbeda dengan di Glagaharjo, sebanyak 10 warga Ngrangkah, Umbulharjo, Cangkringan yang mengungsi di barak Plosokerep Umbulharjo dilaporkan masih tetap bertahan.
Mereka terdiri dari dewasa 2 orang, anak-anak 6 orang serta bayi dan balita masing-masing satu orang. Mereka merupakan satu keluarga.
Sedangan warga Turgo, Purwobinangung, Pakem, yang mengungsi di barak Purwobinangun, jumlahnya bertambah dari 145 orang menjadi 160 orang. Terdiri dari lansia 34 orang, dewasa 85 orang, anak-anak 30 orang, bayi 3 orang, balita 7 orang, ibu menyusui 3 orang, ibu hamil 2 orang dan difabel 1 orang.
Sementara itu BPPTKG mencatat, Kamis (28/1/2021) terjadi guguran lava pijar 11 kali dengan jarak luncur maksimal 1,000 meter dan awan panas guguran 1 kali jarak luncur 2.000 meter.
Lava pijar dan awan panas guguran semunya ke barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.
Selain itu, juga terjadi gempa guguran sebanyak 139 kali, gempa embusan 8 kali dan gempa multiphase 14 kali.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait