Puncak Gunung Merapi terlihat dari Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Senin (9/11/2020). (Ary Wahyu Wibowo, Sindonews)

YOGYAKARTA, iNews.id - Aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat pada Rabu (11/11/2020) peningkatan aktivitas sudah melebihi erupsi pada 2006 lalu.

“Aktivitasnya sudah meningkat lebih tinggi dari erupsi 2006 tetapi masih dibawah 2010,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam keterangn pers secara daring, Kamis (12/11/2020).

BPTKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merap. Sampai saat ini kubah lava belum terlihat muncul ke permukaan, namun ada potensi terjadinya erupsi secara eksplosif.

Adanya potensi bahaya ini sudah disampaikan, dengan meningkatkan status dari waspada ke siaga. Saat ini aktivitas hanya boleh dilakukan di atas radius lima kilometer dari puncak.

Hanik mengatakan, ada kemiripan pola dan kekuatan yang sejauh ini menyerupai erupsi Gunung Merapi pada 2006 silam. Saat itu ekstrusi magma memiliki kecepatan yang sangat kuat. Ancaman bahaya dapat terjadi ketika laju ekstrusi meningkat mencapai 100 ribu meter kubik per hari. Sedangkan kubah lava telah memenuhi kawah dengan volume 10 juta meter kubik.

“Kami akan terus pantau seismiknya termasuk guguran, vulkanik hingga melihat data inflasi dan deformasinya serta ancamanan bahaya yang ada,” katanya


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network