SLEMAN, iNews.id - Puluhan debt collector melakukan penganiayaan terhadap Ade Putra Cahya Utama (29) warga Dusun Keniten, Tamanmartani, Kalasan Sleman. Korban meruoakan anak sinden kondang Anik Sunyahni (46).
Kasus penganiayaan ini terjadi pada Selasa (26/4/2022) sekira pukul 15.00 WIB. Awalnya ada 3 orang yang menggunakan 2 sepeda motor mendatangi rumahnya.
"Saat itu dia datang mencari anak kos sini yang kebetulan tidak membayar pinjaman online," papar Anik, Jumat (29/4/2022).
Debt Collector ini kemudian ditemuinya dan Anik minta agar jangan terlalu sering mendatangi rumahnya. Karena kedatangan mereka terkesan dia yang terjerat pinjaman online. Apalagi anak kos tersebut sudah lama tidak ada di rumahnya.
Karena ditegur, penagih pinjol tersebut justru marah-marah. Saat itu anak sulungnya tengah tidur di dalam kamar mendengar ribut-ribut langsung keluar dan terlihat beradu argumen dengan penagih pinjol tersebut.
"Kemudian orang itu sudah pergi. Setelah sebelumnya meminta maaf," kata dia.
Berselang 30 menit kemudian datang gerombolan orang ke rumahnya. Puluhan orang tersebut datang menggunakan 3 mobil dan puluhan sepeda motor. Mereka kemudian membuat keributan dengan merusak beberapa bagian rumah.
Rombongan orang tersebut berteriak agar Anik menyerahkan diri jika tidak maka rumah tersebut akan dirusak. Anik yang berada di bagian belakang rumah akhirnya keluar dan menemui gerombolan orang tak dikenal tersebut.
Saat itu anaknya ikut menemui ketua gerombolan penagih hutang tersebut. Namun anaknya justru langsung menjadi korban penganiayaan dengan tangan kosong dan juga menggunakan asbak yang terbuat dari hebel (bata ringan).
"Anak saya lari ke kamar dan dikejar dan bahkan pintu kamar dibacok-bacok," tutur dia.
Ade Putra Cahya Utama (29) menuturkan gerombolan tersebut sudah mempersiapkan senjata tajam dalam mobil avanza hitam. Saat itu dia menemui ketua gerombolan tersebut karena katanya akan berembug secara baik-baik.
"Tetapi justru dia nanya sama anak buahnya apakah saya yang memukul anak buahnya," kata dia.
Kemudian terjadi perdebatan hingga akhirnya penganiayaan terjadi. Akibat penganiayaan tersebut Ade mengalami luka memar di perut bagian kanan usai dilempar asbak dan tangan kanan terluka seperti sayatan senjata tajam.
Salah satu anak kos yang tidak tahu permasalahan juga mendapat ancaman senjata tajam. Karena merasa terintimidasi, akhirnya menghubungi kepolisian. Kedatangan polisi membuat gerombolan penagih hutang tersebut pergi.
"Kasus sudah kami laporkan ke polisi dan saya sudah visum,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait