Angka kecelakaan di DIY tertinggi nomor 4 se Indonesia. Ini terungkap dalam dialog Optimalisasi Peran FKKL dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan, Jumat (23/9/2022). (Foto : Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id- Luas wilayah DIY berada di urutan kedua terkecil di Indonesia namun angka kecelakaannya justru terbanyak keempat. Ironisnya, angka kecelakaan lalu lintas ada kecenderungan mengalami kenaikan. 

Berdasarkan data yang ada di Jasa Raharja Cabang DIY, sejak Januari hingga Agustus 2022 ini, jumlah korban kecelakaan sebanyak 3.538 jiwa atau mengalami kenaikan sebesar 38,85 persen dibanding tahun 2021. 

Sebanyak 10 Kecamatan menduduki angka kecelakaan tertinggi. Kecamatan tersebut adalah Sewon Bantul, Depok Sleman, Kecamatan Bantul, Banguntapan Bantul, Kasihan Bantul, Gamping Sleman, Kalasan Sleman, Wonosari Gunungkidul, Kecamatan Ngaglik Sleman dan Kecamatan Melati Sleman.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY AKBP Jan Benjamin mengatakan untuk menyikapi tingginya angka kecelakaan lalu lintas, lima pilar pengemban lalu lintas menyelenggarakan dialog bagaimana mencegah terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas di Wilayah DIY. Hasil dari dialog tersebut akan segera mereka implementasikan di lapangan.

"Untuk menekan angka kecelakaan di DIY perlu kolaborasi bersama antar instansi pemerintah dan masyarakat," kata dia, Jumat (23/9/2022).

Menurutnya, penyebab terjadinya kecelakaan  ada banyak faktor. Namun, yang paling dominan adalah karena infrastruktur, manusia, dan kendaraan. Secara spesifik, ia membeberkan bahwa jalan raya yang tidak ada pembatasnya ternyata sering terjadi kecelakaan seperti Jalan Parangtritis.

Kecelakaan itu terjadi karena pengemudi kendaraan bermotor ngebut dan terjadilah tabrakan dari arah berlawanan. Karena itu, pihaknya akan membuat kajian mendalam dengan melibatkan instansi terkait dan akademisi mengenai efektifitas pembatas jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Salah satu upaya yang berhasil mereka lakukan dan mampu menekan angka kecelakaan serta menurunkan angka fatalitas menjadi 0% adalah dengan membuat pembatas jalan di tengah jalan. Seperti di Jalan Bantul ruas Cepit sampai Klodran.

"Terbukti di Jalan Bantul, di gapura selamat datang, sejak dipasangi barier atau pembatas jalan angka kecelakaan turun dan fatalitas menjadi 0  persen,"ujar dia.

Oleh karena itu, pihaknya mengkaji akan menambah pembatas jalan di berbagai ruas yang memungkinkan guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Selain itu, di jalan Bantul dan juga Jalan Parangtritis sudah mencapai kesimpulan pembatas jalan tersebut akan dipermanenkan.

Kepala Cabang Jasa Raharja DIY, Triyadi menuturkan, berdasarkan data yang dimiliki lembaganya dari Januari sampai Agustus 2022, pihaknya telah memberikan santunan senilai Rp57 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 20,87 persen jika dibanding tahun 2021.

Tiga kecamatan di DIY menduduki sebagai daerah dengan angka kecelakaan tertinggi adalah Kecamatan Sewon Bantul, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dan kecamatan Bantul Kabupaten Bantul.

Untuk Kecamatan Sewon biasanya mencatat kasus kecelakaan mencapai 243 peristiwa dengan korban meninggal 11 orang korban luka-luka 276 orang. Sementara Kecamatan Depok angka kecelakaannya mencapai 227 kasus dengan korban meninggal dunia 12 orang dan korban luka-luka 284 orang.

"Di kecamatan Bantul angka kecelakaannya mencapai 201 kasus dengan korban meninggal dunia 10 orang dan luka-luka 251 orang," ujarnya.

Kecelakaan yang menonjol selama tahun 2022 ini adalah kasus kecelakaan bus yang terjadi di Bukit Bego Dusun Kedungbuang Kelurahan Wukirsari Kecamatan Imogiri tanggal 16 Februari 2022 yang lalu di mana pihaknya mencatat ada 13 orang yang meninggal dunia.

Kemudian kasus kecelakaan menonjol kedua adalah tabrakan beruntun di jalan berisi Dusun Mrisi Kecamatan Kasihan kabupaten Bantul yang terjadi pada tanggal 21 September 2022 yang lalu di mana melibatkan 11 kendaraan dan mengakibatkan 13 orang luka-luka. "Ini cukup memprihatinkan,"ujar dia.

Dia menyayangkan kondisi ini terlebih korban kecelakaan didominasi usia produktif yaitu karyawan dan pelajar. Menurutnya untuk mencari penyebab kecelakaan memang tidak bisa serta Merta disimbulkan pada satu hal, karena saling berhubungan.

Dua faktor utama penyebab kecelakaan adalah human error dan kondisi jalan. Dua hal tersebut tidak bisa dilepaskan satu sama lain karena saling berhubungan. Sehingga perlu ada upaya untuk pencegahan agar angka kecelakaan bisa berkurang.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network