MOSKOW, iNews.id - Amerika Serikat (AS) dituding berupaya merusak kerja sama pengadaan rudal sistem pertahanan S-400 Rusia oleh India. Unit pertama rudal sistem pertahanan S-400 akan tiba di India pada akhir tahun ini.
Kesepakatan pengadaan rudal S-400 antara negaranya dengan India sangat penting untuk memperkuat pertahanan India dari ancaman serangan dari luar, terutama Pakistan dan China.
"Sejauh ini, semuanya berjalan sesuai rencana. Perjanjian sedang berjalan. Kami melihat upaya dari pihak Amerika Serikat untuk merusak kerja sama semacam itu dan memaksa India membeli senjata sendiri dan mengikuti ide-ide AS tentang bagaimana (kondisi) kawasan. harus berkembang," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dikutip dari Sputnik, Senin (6/12/2021).
Dia menambahkan, India sudah secara jelas menyatakan mereka negara berdaulat dan akan memutuskan sendiri senjata siapa yang akan digunakan serta mitra mana yang dipilih.
Seperti diberitakan, Rusia bersiap mengirim rudal S-400 ke India. Kepala badan kerja sama militer Rusia Dmitry Shugayev mengatakan, pengiriman gelombang pertama sudah dipersiapkan dan akan terus dilakukan secara bertahap.
Dia menambahkan, unit pertama rudal sistem pertahanan S-400 akan tiba di India pada akhir tahun ini.
Terkait kesepakatan ini, India terancam dijatuhi sanksi AS di bawah undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) Tahun 2017 yang bertujuan mencegah setiap negara membeli perangkat militer dari Rusia. Sejauh ini India sudah dijatuhi beberapa sanksi keuangan dari AS di bawah CAATSA.
Di dalam UU tersebut beberapa negara yakni Rusia, Korea Utara, dan Iran dianggap musuh atas tindakan mereka terhadap Ukraina, campur tangan dalam pemilihan AS 2016, dan bantuan ke rezim Suriah.
India kemungkinan akan mengikuti jejak Turki yang dijauhkan sanksi AS karena membeli rudal S-400 Rusia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait