PYONGYANG, iNews.id - Hubungan Amerik Serikat (AS) dengan Korea Utara (Korut) makin memanas. AS menduga Korut tengah bersiap meluncurkan kapal selam baru.
Kapal selam baru ini konon mampu menembakkan rudal balistik. Kabar ini disampaikan sebuah think tank berbasis di AS yang memantau Korea Utara, 38 North, pada Kamis (22/9/2022).
Mereka mendasarkan dugaan itu dari citra satelit komersial. Dari citra satelit itu terlihat jika Galangan Kapal Sinpo South di pantai timur Korut dari 18 September mengungkapkan, enam tongkang dan kapal berkumpul di sekitar dermaga aula konstruksi.
"Sementara tongkang dan dok kering terkadang teramati di sekitar dermaga peluncuran kapal selam di aula konstruksi utama. Keberadaan enam kapal dan tongkang di daerah ini belum pernah teramati sebelumnya," kata laporan itu.
Mereka menyimpulkan, kegiatan tersebut terkait persiapan untuk meluncurkan kapal selam.
Sebelumnya pada Rabu (21/9/2022) Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya di Majelis Umum PBB menuduh Korut secara terang-terangan melanggar sanksi.
Biden menyebut negara itu sebagai salah satu alasan untuk memperkuat upaya nonproliferasi nuklir internasional.
Tanda-tanda pertama yang ditangkap analis, setidaknya satu kapal selam baru sedang dibangun pada 2016. Pada 2019, media pemerintah menunjukkan pemimpin Korut Kim Jong Un memeriksa kapal selam yang sebelumnya tidak dilaporkan.
Kapal selam itu dibangun di bawah 'perhatian khusus'. Dikatakan, kapal tersebut akan beroperasi di perairan lepas pantai timur.
Media pemerintah pada saat itu tidak menjelaskan sistem senjata kapal selam, di mana dan kapan inspeksi itu dilakukan. Namun para analis mengatakan, ukuran kapal baru mengindikasikan kapal itu dirancang untuk membawa rudal.
Korut memiliki armada kapal selam yang besar tetapi hanya satu kapal selam eksperimental yang diketahui mampu membawa rudal balistik.
Analis telah memperdebatkan apakah kapal selam rudal baru yang tampak itu merupakan desain baru, atau didasarkan pada kapal selam Romeo Class yang dimodifikasi. Kapal selam itu awalnya diperoleh dari China pada 1970-an sebelum Korut mulai memproduksinya di dalam negeri.
Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) pada bulan Mei dari dekat Sinpo. Itu merupakan tempat Korea Utara menyimpan kapal selam serta peralatan untuk uji coba SLBM.
Para pengamat mengatakan Korut telah membuat persiapan untuk melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait