YOGYAKARTA, iNews.id - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) kembali menggelar event pameran tingkat internasional Indonesia Furniture and Craft Fair (Iffina). Setelah vakum selama 8 tahun lebih, Asmindo coba menghidupkannya kembali.
Ketua Komite Iffina Yogi Anindya mengatakan Iffina atau Indonesia Mebel dan Desain 2023 dilakukan untuk memperluas bisnis furniture dan kerajinan Indonesia. Hal ini menandaskan jika Asmindo berdedikasi penuh mendukung industri ini.
"Iffina didukung penuh oleh pemerintah khususnya kementerian terkait, mereka menyatakan dukungan terhadap Iffina 2023," ujar dia saat launching regional Iffina 2023 di JEC, Jumat (19/5/2023) malam.
Asmindo melakukan revitalisasi dan berkomitmen mendukung perkembangan industri mebel dan kerajinan tanah air. Pameran Iffina bentuk salah satu upaya bersama para pelaku furniture untuk mempercepat peningkatan ekspor dalam negeri
Iffina memaksimalkan potensi pasar internasional mebel dan kerajinan. Iffina hadir dengan menghilangkan sekat antara para pelaku industri ini. Di mana selama ini memang terkotak-kotak dengan organisasi yang menaunginya
"Kita ingin menghilangkan sekat itu. Tidak ada lagi Asmindo, HIMKI, Afikri atau organisasi lain. Sekarang kita menyatukannya untuk tujuan bersama mempercepat ekspor dari Indonesia,"kata dia.
Iffina memang bertujuan mempercepat transaksi ekspor para pengusaha di tanah air. Di mana Iffina bakal memanfaatkan circle pameran internasional yang baru. Mereka berupaya untuk menggelarnya di bulan September.
Bulan September adalah bulan di mana ada berbagai kalender pameran serupa dimulai dari Amerika, Eropa, Asia Tenggara dan berakhir di China. Momen ini juga bertepatan dengan berakhirnya musim summer di negara belahan dunia lain sehingga para buyer akan datang ke Indonesia.
Ketua Asmindo DIY, Timbul Rahadjo mengatakan DIY merupakan industri kerajinan terbesar di Indonesia, setiap tahun banyak lahir ahli di bidang kreator karena ditunjang oleh beberapa institusi pendidikan seperti UGM, UNY, ISI ataupun lembaga pendidikan lainnya yang menghasilkan SDM kreatif. Tak hanya itu ada sekolah menengah yang sudah menghasilkan siswa mampu berkreasi.
"Kita lihat SMKI, SMIK tidak ada siswa yang lulus menganggur sedikit-sesikit bisa mencari uang sendiri,"ujarnya.
Oleh karenanya, potensi ini harus dimaksimalkan dengan dukungan promosi dari pemerintah. Momen Iffina ini diharapkan mampu menjadi daya dobrak pemain mebel dan kerajinan di DIY untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait