YOGYAKARTA, iNews.id – Berkunjung ke Kota Yogyakarta tidak lengkap jika belum mencicipi kuliner khas berupa gudeg. Makanan bercita rasa manis ini menjadi salah satu kuliner khas Kota Yogyakarta.
Sebagian besar gudeg terbuat dari nangka muda, baik berupa gudeg kering ataupun gudeg basah. Namun ada juga gudeng yang terbuat dari bunga kelapa atau manggar. Gudeg manggar dulu merupakan makanan yang digemara Raja Keraton Yogyakarta. Salah satu gudeg manggar yang terkenal adalah Gudeg Manggar Bu Dullah.
“Gudeg manggar itu dulunya menjadi makanan para raja, makanan yang istimewa dan tidak bisa setiap hari dinikmati orang-orang,” kata Wulan, Generasi kedua Gudeg Manggar Bu Dullah, Selasa (19/4/2022).
Menurutnya gudeg manggar menjadi salah satu tujuan kuliner di Yogyakarta khususnya di Bantul. Seperti gudeg nangka, gudeg manggar juga bercita rasa manis. Namun ada sensasi tersendiri saat menikmati gudeg manggar karena ada sedikit kerenyahan.
Proses pembuatan gudeg manggar juga lebih lama, karena utuh waktu sehari semalam untuk memproduksi sampai siap untuk disantap. Sedangkan bumbu rempah yang digunakan sama dengan gudeg pada umumnya.
“Kami sudah lebih dari 20 tahun, dan proses memasaknya secara tradisional menggunakan kayu bakar,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan proses pembuatan gudeg manggar bisa melalui kanal Youtube Indonesiakaya yang sudah ditayangkan pada Jumat (15/4/2022). Pecinta kuliner juga bisa melihat pembuatan kuliner khas Yogyakarta lainnya seperti brongkos, sate klathak, serta kopi joss yang banyak diburu wisatawan.
Tidak kalah seru adalah kuliner Mangut Lele Dapur Asli Mbok Marto. Mangut lele ini juga sudah cukup terkenal di Bantul. Sedangkan di Gunungkidul ada proses pembuatan Tiwul ayu Mbok sum dan gatot.
“Kuliner Indonesia Kaya dapat menjadi solusi hiburan bagi para penikmat seni, terutama pecinta kuliner dan mengetahui sejarah di balik terciptanya hidangan tersebut,” ujar Renitasari Adrian, Program Director indonesiakaya.com. Sebelumnya telah mengangkat potensi kuliner di Kudus, dan akan dilanjutkan di Bandung dan kota lain.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait