Tim Balai Arkeologi DIY mengecek pahatan batu yang diduga peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di Kalasan, Sleman, DIY. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

SLEMAN, iNews.id – Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan barang-barang yang diduga sebagai benda purbakala peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari penggalian yang dilakukan di Dusun Balong Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Ekskavasi yang dilakukan merupakan kelanjutan dari penelitian 2007 sampai 2009 silam.

Ketua Tim Penelitian Pusat Kerajaan Mataram Kuno dan Kawasan Lereng Timur Merapi Balai Arkeologi DIY, Baskoro Ndari Tjajono, mengatakan dari penelitian mereka menemukan beberapa barang-barang purbakala. Dugaan awal merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno.

“Selama sembilan hari melakukan ekskavasi tim menemukan tembikar, keramik, dan terakota berupa saluran air,” ujarnya di lokasi penemuan, Senin (23/9/2018).

Ekskavasi ini dilakukan sejak Sabtu (15/9/2-18) lalu, yang merupakan kelanjutan dari penelitian pada 2007-2009. Sebelumnya dua tahun penuh dilakukan penelitian dengan fokus pengamatan pada batu-batu besar di permukaan. Penggalian dilakukan di lokasi yang didasarkan pada hipotesis adanya pemukiman di antara Candi Kedulan dan Candi Sambisari.

Tim melakukan penggalian di dua lubang yang berukuran 2x6 meter. Pada kedalaman lima meter tim peneliti menemukan 67 tembikar, 4 pecahan keramik, dan 1 terakota saluran air.

Dugaan awal, keramik ini berasal dari Dinasti Tang atau Dinasti Song. Sedangkan keberadaan terakota berupa saluran air dinilai sama seperti temuan di peninggalan Kerajaan Majapahit. “Dengan penemuan itu, dulu wilayah ini merupakan permukiman maupun candi di sebagai pusat kerajaan Mataram Kuno dari di abad 8 sampai 10 Masehi,” ujar Baskoro.

Menurut Baskoro, barang-barang purbakala itu sangat dimungkinkan tertutup banjir lahar dingin Gunung Merapi pada abad ke-10. Lapisan tanahnya mirip dengan Candi Kedulan dan Candi Sambisari yang tak jauh dari lokasi, khususnya untuk jenis lapisan tanahnya.

Dugaan itu diperkuat fakta bahwa lokasi penemuan berada di tengah-tengah empat situs candi yaitu Candi Sambisari, Candi Kedulan, Candi Bromonilan, serta situs Dhuri. Keempatnya sebagai batas kota.

Selain itu, konsep pendirian kerajaan dulunya berada berada di antara dua sungai besar yaitu Kali Opak dan Kali Kuning. Selain itu masih pula ada Gunung Merapi. “Pada masa lampau, gunung dianggap sebagai tempat tinggal dewa,” ujarnya.

Atas temuan ini, tim akan menghentikan penelitian. Nantinya akan dilanjutkan pada tahun depan menunggu alokasi anggaran. 

Ketua RT 5 Dusun Balong Bayen, Handoko mengatakan sejak lama batu-batu besar itu ada di lingkungannya. Warga tidak pernah tahu apakah itu batuan candi atau barang prubakala. Batuan itupun hanya diletakkan di sejulah halaman warga dan sudut-sudut rumah.

“Sejak dari kakek-kakek batu itu sudah ada, tetapi itu batuan candi atau bukan kita tidak tahu. Baru setelah ada pemberitahuan dari kita tahu itu batuan candi,” ucapnya. 


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network