Pemberontak Houthi menyerang Abu Dhabi, UEA, dengan rudal balistik, namun berhasil dirontokkan (Foto: Reuters)

DUBAI, iNews.id - Pemberontak Houthi Yaman menyerang Arab Saudi dengan rudal balistik Senin (24/1/2022). Serangan ini diyakini sebagai aksi balas dendam Houthi atas serangan pasukan koalisi yang menewaskan 70 orang beberap waktu lalu. 

Dalam serangan terbaru itu, Uni Emirat Arab (UEA), bagian dari koalisi berhasil mencegat dan menghancurkan dua rudal balistik Houthi, Senin (24/1/2022).

Sebelumnya Houthi menyerang dua lokasi di Abu Dhabi, UEA, pada 17 Januari lalu, yakni dekat fasilitas penampungan minyak ADNOC serta proyek perluasan bandara internasional. 

Serangan ke fasilitas minyak mengenai tiga truk tangki BBM, memicu ledakan dan kebakaran yang menewaskan tiga warga asing.

Setelah itu pasukan koalisi membalas dengan menyerang basis Houthi di Yaman menewaskan lebih dari 70 orang.

Nah, serangan Houthi terbaru ke UEA ini diyakini sebagai aksi balasan atas pengeboman tersebut. “Sisa-sisa rudal balistik yang dicegat jatuh di daerah terpisah sekitar Abu Dhabi,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan UEA, dikutip dari Reuters.

Surat kabar The National, mengutip keterangan warga, melaporkan adanya kilatan cahaya di langit Abu Dhabi sekitar pukul 04.30 waktu setempat.

Sementara itu stasiun televisi yang dikelola Houthi Al Masirah melaporkan, kelompok yang didukung Iran itu segera mengumumkan penjelasan rinci mengenai operasi militer terbaru. Bukan hanya UEA, Arab Saudi juga menjadi target serangan pada Senin.

Media Saudi sebelumnya melaporkan, pasukan koalisi berhasil merontokkan rudal balistik Houthi pada Minggu malam. Sisa-sisa rudal jatuh di kawasan industri di selatan negara itu, menimpa bengkel dan kendaraan serta melukai dua warga asing. 

Serangan Houthi ke UEA pada 17 Januari sangat mengejutkan, mengingat selama ini pemberontak lebih menargetkan Arab Saudi.

Perang pasukan koalisi dan Houthi sudah berlangsung 6 tahun, dipicu penggulingan pemerintahan yang sah oleh Houthi di Ibu Kota Sana'a pada 2014. Namun konflik ini lebih berkesan sebagai pertempuran antara koalisi Arab dengan Iran, mengingat kelompok pemberontak mendapat dukungan penuh dari Negeri Para Mullah itu, termasuk persenjataan.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network