Ilustrasi Bandara. (Foto: Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan mampu mendukung kegiatan ekspor daerah. Karena, banyak potensi produk lokal yang bisa dikirim ke luar negeri.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budi Hanoto mengatakan, bandara baru yang akan beroperasi pada April 2019, memiliki peluang besar mendongkrak nilai ekspor.

"Pertumbuhan ekonomi di DIY pun akan semakin meningkat," kata Budi saat dikonfirmasi wartawan di Yogyakarta, DIY, Kamis (22/11/2018).

Dikatakannya, saat ini pertumbuhan ekonomi DIY memang lebih baik dari nasional, sekitar 6,03 persen. Nilai inflasi pun tercatat stabil, bahkan cenderung rendah.

Dia menambahkan, ekspor DIY didominasi produk textil dan industri turunannya, seperti furniture dan kulit. Dalam kondisi sekarang, menurutnya perlu sebuah terobosan untuk meningkatkan peluang ekspor produk dalam negeri.

"Ekspor ini harus melihat kondisi infrastruktur, pembiayaan hingga kredit. Di sinilah perbankan bisa sharing, agar ekspor lewat bandara baru meningkat," kata dia.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, bandara yang ada sekarang ini hanya memiliki runway 2.200 meter.

Artinya, cuma pesawat kecil yang bisa mendarat dengan rute penerbangan internasional ke Malaysia dan Singapura. Kondisi ini menjadikan banyak maskapai memilih pesawat penumpang daripada cargo. Terbukti nilai cargo hanya sekitar 30-50 ton per hari.

Namun, untuk pertumbuhan penumpang di Bandara Adisucipto, kata dia, meningkat 10 persen setiap tahunnya. Kemudian di Bandara NYIA diprediksi bisa lebih besar memuat kapasitas penumpang, dan siap untuk menjadi landasan pesawat cargo.

"Kita akan buat cargo village untuk memudahkan ekspor barang-barang," kata Agus.

Sementara itu Dirut PD Trau Martani, Nur Ahmad Afandi mengatakan, ekspor dominan dari DIY pada produk tektil. Padahal DIY memiliki potensi kelautan seperti ikan tuna yang kualitasnya lebih baik dari Korea dan Jepang.

"Sekitar 50 persen ekspor itu dikirim ke Amerika, Jerman dan Jepang. Belakangan ini ke Timor Timur juga meningkat," ujar Ahmad.

Keberadaan bandara baru ini diharapkan mampu memberikan peluang bagi pelaku ekspor. Dengan begitu, produk kelautan ini bisa dikirimkan langsung tanpa harus dikirim ke Semarang.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network