YOGYAKARTA, iNews.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY memperkirakan pertumbuhan ekonomi DIY pada 2022 tumbuh antara 4,8 sampai 5,8 persen (year on year). Sedangkan laju inflasi diperkirakan pada kisaran 2,9 sampai 3,3 persen (yoy).
“Prediksi kami pada 2022 pertumbuhan ekonomi moderat antara 4,8 sampai 5,8 persen. Sedangkan laju inflasi 2,9 sampai 3,3 persen,” kata Plt Kepala Kantor BI DIY Miyono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (25/11/2021).
Sesuai perkiraan Bank Indonesia, kondisi ekonomi DIY akan semakin baik utamanya di bidang penanganan pandemi Covid-19 maupun perekonomian. Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi DIY pada akhir 2021 tumbuh pada kisaran 5,4 sampai 6,2 persen (yoy). Sementara dari sisi capaian inflasi pada 2021 diperkirakan masih rendah pada kisaran 1,6 sampai 2,0 persen (yoy).
"Pada 2022 kami tetap optimis bahwa pemulihan ekonomi masih akan terus berianjut," kata dia.
Faktor utama pendorong perbaikan ekonomi ini pada mobilitas manusia yang diperkirakan semakin meningkat. Selain itu akan banyak even besar yang akan kembali diselenggarakan secara luring.
Miyono meminta masyarakat tidak lengah dan tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 belum usai. Bahkan masih terjadi mutasi virus Covid-19 yang masih terus terjadi. Selain itu, kondisi ekonomi global juga masih tidak menentu, yang berpotensi mendorong inflasi di luar negeri berdampak di Indonesia.
"Daya beli masyarakat perlu terus dijaga, sejalan dengan stimulus pemerintah yang mulai dikurangi pada tahun 2022," katanya.
Berkaca pada situasi pandemi Covid-19, sinergi dan inovasi menjadi kunci pemulihan ekonomi di DIY. Bank Indonesia juga akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, dalam memajukan ekonomi DIY.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait