YOGYAKARTA, iNews.id - Sebanyak 121 pedagang di Pantai Depok bakal ditata ulang. Penataan tersebut merupakan bagian dari rencana Pemkab Bantul yang akan melakukan pengembangan Kawasan Pantai Depok sebagai bagian dari Pengembangan Pantai Selatan (Pansela).
Kepala Bappeda Bantul, Venty Yusdayanti mengatakan, grand desain kawasan Pantai Depok adalah diperuntukkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan penangkapan ikan, untuk wisata dan juga pengembangan UMKM. Ke depan kawasan Pantai Depok nanti tempat pelelangan ikannya bisa untuk pendaratan kapal dengan muatan bisa mencapai 30 groston.
"Kalau sekarang kan yang kecil-kecil. Nantinya bukan pelabuhan tetapi tempat bersandarnya kapal ikan tapi dengan kapal yang lebih besar, kapal kecil-kecil ya sekarang ada dipantai itu tetapi tidak bisa menghasilkan ikan lebih banyak,"ujar Venty usai mendampingi Bupati Bantul Abdul Halim Muslich konsultasi pengembangan Pantai Depok dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Selasa (11/4/2023).
Nantinya lokasi tempat bersandar kapal ikan tersebut berada di seputaran muara Sungai Opak. Lokasi tersebut dianggap cocok setelah memperhatikan perputaran angin juga dan juga kedalaman airnya. Sehingga nanti kesejahteraan nelayan di pantai tersebut akan meningkat.
Dia menambahkan Pemkab bakal menata kawasan seputar Pantai Depok kira-kira dengan garis sempadan pantai yang sesuai dengan Perda Bantul. Untuk memulai maka pihaknya harus menyiapkan data-data terlebih dahulu dan kajian sampai mana.
Sementara untuk pedagang yang ada di Pantai Depok nantinya akan mereka tata sepanjang 100 meter. Di mana terlebih dahulu nanti mereka akan dipindah di area kosong sebelah barat. Pemkab sendiri menandaskan jumlah saat ini adalah tetap tidak ada penambahan.
"Ada 121 pedagang. Kesepakatan dengan warga jumlahnya tetap tidak ada penambahan. Itu yang kuliner dan kios ikan," ucapnya.
Dia menandaskan penataan ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Di mana untuk wisata, pengembangan ikan tangkap hingga pendaratan olahraga paralayang akan terintegrasi menjadi sesuatu yang lebih menarik.
"Kita nanti mengatur manajemennya seperti apa berkaitan dengan sekitar opak dan juga pantai selatannya. Dan dipersiapkan desainnya harus lebih detil sehingga siap-siap untuk dibangun,"ujar dia
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Priyatno menyatakan, Gubernur DIY dalam konsultasi tersebut meminta kepada Pemkab Bantul untuk melakukan pengkajian dan beradaptasi dengan lingkungan. Karena karakteristik Pantai Selatan Bantul memiliki karakter khusus dibanding pantai yang lain. "Itu arahan dari beliau setelah mendengarkan paparan dari Bupati Bantul,"kata Krido.
Krido mengungkapkan, Pemkab Bantul memang berencana akan melakukan pengembangan pantai selatan sehingga tidak hanya membicarakan pengembangan Pantai Depok tetapi juga Parangtritis dan Samas. Apalagi dengan berfungsinya jembatan Kretek 2 dan rencananya nanti jembatan Srandakan 3 yang juga bakal segera dibangun, harapannya agar penataan itu bisa terpadu. "Ini harus diantisipasi dari awal berkaitan dengan penataan Pansela,"tutur dia.
Sultan meminta kepada Pemkab Bantul untuk segera menyelesaikan master plan penataan tersebut. Tentunya master plan ini mengacu pada Rencana Dasar Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bantul yang sekarang proses di Kementerian ATR/BPN. Karena kebetulan saat ini bersamaan dengan berprosesnya revisi RT/RW DIY. Di mana pembahasan akan dilakukan tanggal 17 Mei 2023 di Kementrian. sehingga harapannya nanti akan ada sinkronisasi antara keduanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait