BANTUL, iNews.id-Pemkab Bantul berupaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran lewat program padat karya. Tahun 2023 ini ada 355 lokasi program padat karya infrastruktur.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Agung Kurniawan mengatakan arah dan tujuan dari padat karya untuk mengurangi pengangguran, setengah menganggur dan mengentaskan kemiskinan.
"Kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan diyakini bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, karena tenaga kerja melibatkan masyarakat setempat, dan mendapatkan upah dari pemerintah," ujarnya, Kamis (16/2/2023)
Menurutnya ada tiga kategori upah untuk pekerja, yang pertama untuk pekerja upah harian sebesar Rp70.000, untuk tukang Rp80.000 dan ketua kelompok Rp90.000. "Pekerjaan fisik selama 20 hari," katanya.
Agung Kurniawan menjelaskan setiap lokasi padat karya infrastruktur dikerjakan kelompok yang terdiri 26 orang dengan anggaran sebesar Rp100 juta kemudian sebanyak 52 orang untuk tiap kelompok padat karya yang mendapat alokasi dana sebesar Rp200 juta.
"Nanti diusahakan dari 26 pekerja itu sebisa mungkin minimal 10 orang sesuai DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), atau pengangguran, setengah penganggur," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati mengatakan anggaran kegiatan padat karya tahun 2023 yang bersumber dari APBD Bantul dilaksanakan di 153 lokasi. Masing-masing lokasi dianggarkan Rp100 juta.
Kemudian yang dari APBD DIY melalui BKK (Bantuan Keuangan Khusus) dibagi menjadi dua skema yaknis Rp100 juta dan Rp200 juta tiap lokasi. "Untuk yang Rp100 juta ada 85 lokasi dan yang Rp200 juta ada 117 lokasi, jadi totalnya 355 lokasi untuk padat karya," ucapnya. Pekerjaan padat karya pada tahun ini sebagian besar cor blok jalan, talud, drainase dan sarana lainnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait