YOGYAKARTA, iNews.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menyiapkan sekitar 1.100 paket bahan makanan sebagai bantuan logistik kepada warga yang terkonfirmasi Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri. Setiap paketnya berisi sembako dengan nilai antara Rp150.000 sampai dengan Rp200.000.
“Bantuan ini sebagai bentuk dukungan kami kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri agar tetap memperoleh bahan makanan yang dibutuhkan sehari-hari,” kata Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Misbachruddin di Yogyakarta, Jumat (6/8/2021).
Setiap paketnya berisi bahan pangan seperti beras, minyak goreng dan mi instan dan beberapa bahan pangan lainnya. Warga yang menjalani isolasi mandiri bisa mengolah sendiri sesuai kebutuhan dan selera mereka.
“Nilainya berbeda-beda karena dalam setiap keluarga yang isolasi kemungkinan jumlahnya juga berbeda,” katanya.
Warga yang bisa melalui RT/RW untuk mengajukan bantuan ke Baznas Kota Yogyakarta. Mekanismenya simpel dan bantuan akan segera mungkin dikirimkan kepada penerima.
Dalam sehari, Baznas Kota Yogyakarta bisa menyalurkan 10-20 paket bantuan bahan makanan ke warga yang menjalani isolasi mandiri. Jika masih membutuhkan paket bantuan makanan, warga pun bisa mengajukan kembali ke Baznas
“Kami juga sedang menyiapkan paket bantuan multivitamin dan madu,” katanya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, program bantuan dari Baznas Kota Yogyakarta sangat diperlukan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. Program ini juga mendukung program bantuan makanan siap saji bagi pasien isoman yang juga sudah dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta.
“Hanya saja, pemberian bantuan makanan dari dinsos ini kadang terlambat karena banyaknya permohonan yang masuk akibat tingginya kasus positif,” katanya.
Heroe berharap Baznas Kota Yogyakarta terus mengembangkan berbagai program guna mendukung penanganan Covid-19, terutama dari sisi-sisi yang masih sulit dijangkau oleh pemerintah daerah. Misalnya pemberian bantuan untuk warga yang menjadi miskin karena pandemi.
“Mereka tentu belum masuk dalam data penerima bantuan dari pemerintah. Baznas bisa melakukan pendekatan untuk penyaluran bantuan ke mereka dengan lebih cepat,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait