Kondisi TPST PIyungan Bantul sudah sangat penuh. (Foto : MPI/Erfan Erlin)

BANTUL, iNews.id- Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup sementara selama dua hari, Jumat (16/9/2022) dan Sabtu (17/9/2022). Penutupan ini karena pengelola ingin membuat akses jalan ke tengah TPST sehingga bisa membuangnya lebih banyak mengingat kondisinya sudah sangat penuh.

Kepala Unit Pelayanan Tehnis (UPT) TPST Piyungan, Jito menuturkan saat ini kondisi TPST Piyungan sebenarnya sudah sangat penuh. Dan sebenarnya sudah tidak mampu lagi untuk menampung sampah yang kian hari kian bertambah saja.

"Kemarin sempat 500 ton perhari, sekarang sudah 700 ton setiap harinya," tutur dia, Kamis (15/9/2022).

Oleh karenanya, pihaknya berupaya melakukan peninggian tampungan TPST Piyungan. Dari yang semula hanya 120 meter menjadi 124 meter sehingga daya tampungnya lebih banyak. Sehingga umur TPST Piyungan dapat sedikit diperpanjang.

Ketika ditanya perihal berapa lama lagi umur TPST Piyungan menampung sampah, Jito mengaku tidak bisa memperkirakannya. Karena memperpanjang umur TPST adalah bukan persoalan yang mudah dan membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Gimana ya, untuk memperpanjang umur TPST menjadi dua tahun saja memerlukan dana sebesar Rp109 miliar. Bisa dibayangkan besaran anggaran yang dibutuhkan," ujar dia.

Idealnya, sampah memang dikurangi dari hulunya alias mengurangi sampah mulai dari rumah tangga. Dan seharusnya pengelolaan sampah itu diserahkan ke kabupaten/Kota baru kemudian residunya yang dibuang ke TPST Piyungan sehingga TPST Piyungan bisa bertahan.

Namun yang ada saat ini semuanya dibebankan kepada provinsi. Sehingga sampah-sampah yang masuk ke TPST masih berupa sampah campuran antara organik maupun anorganik. Sehingga volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan sangat banyak.

Upaya menambah luasan TPST Piyungan dengan membangun TPA Sementara sementara sudah selesai dilaksanakan. Lahan seluas 2,5 hektare tersebut nantnya akan digunakan untuk menampung sementara sampah-sampah dari kabupaten/kota. "Sudah selesai, tetapi belum diserahkan ke kita," ujar dia.

Dia berharap kepada pemerintah kabupaten/Kota untuk segera membuat membuat kebijakan pengelolaan sampah secara mandiri. Dan masyarakat juga mulai sadar mengurangi sampah mereka serta memilah sampah mulai dari rumah mereka masing-masing. "Sekarang ini semuanya dibebankan ke kita. Berat itu,"ujarnya.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network