JAKARTA, iNews.id - Berbeda dengan di Indonesia, warga AS sangat akrab dengan senjata api. Pistol Glock 42 menjadi andalan mereka untuk melindungi diri.
Warga sipil Indonesia tidak bisa sembarangan memiliki senjata api. Di Indonesia hanya warga sipil tertentu saja yang boleh memiliki senjata api. Tanpa izin, menyimpan senjata api tentu dianggap ilegal, bahkan pelakunya bisa dijatuhi sanksi pidana hingga hukuman mati.
Di Amerika Serikat, jenis senjata paling banyak digunakan adalah pistol. Dari sekian banyak merek pistol, Glock termasuk best seller di negara itu.
Glock adalah pistol semi-otomatis yang dirancang dan diproduksi perusahaan senjata Austria, Glock GmBH. Pistol Glock juga digunakan oleh militer serta lembaga penegak hukum seluruh dunia, termasuk juga di AS.
Ukurannya yang kecil, andal, cocok digunakan dalam segala kondisi dan memakai berbagai jenis amunisi, membuat Glock sangat populer.
Pada 2014, perusahaan meluncurkan pistol baru diberi nama Glock 42. Pistol ini diperkenalkan pada SHOT Show 2014, sebuah pameran dagang senjata api yang diselenggarakan di AS merika sejak 1979.
Hal yang membuat Glock 42 istimewa adalah penggunaan peluru kaliber.380 pertama untuk pasar Negeri Paman Sam. Selain itu, Glock 42 atau disingkat G42, dirancang dalam bentuk semungil dan ringan sehingga cocok bagi warga sipil.
Dilansir dari situs resmi Glock, Glock 42 memiliki panjang 5,94 inci atau sekitar 15 cm, berbobot 345 gram (tanpa magasin), dan 450 gram (dengan magasin), tinggi 10 cm, panjang dan laras 8 cm. Kapasitas amunisi dalam magasin mencapai enam butir.
Sama seperti pistol Glock lainnya, G42 berbahan polimer dengan sistem safe-action, pistol terdiri atas satu pengamanan eksternal dan dua pengamanan internal menggunakan pin pegas.
Safe-action ini berfungsi mencegah pistol menembak secara otomatis apabila terjatuh ke tanah. Jika dibandingkan dengan pendahulunya Glock 28, G42 jauh lebih ringan dan mudah disimpan. Jangkauan tembak G42 bisa mencapai 50 meter.
Namun, pistol ini tidak biasa digunakan untuk olahraga menembak karena fungsi utama Glock 42 sebagai alat perlindungan diri. Bentuknya pun mungil, sehingga bisa disimpan di tas dan saku.
Di Indonesia, meski warga sipil tak bisa sembarang menggunakan, ada beberapa kasus penembakan menggunakan Glock 42. Salah satunya penembakan terhadap seorang remaja bernama Harun Al Rasyid saat kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada 21-22 Mei 2019. Harun tewas dalam kejadian itu.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait