JAKARTA, iNews.id - Anak Medan bernama Kasim telah mengharumkan nama daerahnya. Berawal dari iseng, dia kini sukses membuka restoran dengan menu khas Indonesia di Kota Admonton, Kanada.
Usaha kuliner itu telah dibangun dari 20 tahun lalu. Kasim pun menturkan, sebelumnya pelanggannya hanya empat keluarga dan mahasiswa asal Indonesia.
Namun siapa sangka, restoran bernama Padmanadi ini berkembang hingga dikenal oleh ribuan pelanggan. Peminatnya tidak hanya orang Indonesia. Kasim pun membuka cabang restorannya di kawasan selatan Kota Edmonton.
Dia pun mengaku selama membuka usaha kuliner ini, tidak lebih banyak mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Pelanggan baru datang setelah mengetahui cerita rasa di restorannya.
“Saya menjalankan usaha ini seperti bisnis yang dilakukan rumah makan padang di Indonesia, yakni tidak pakai promosi, melainkan dari mulut ke mulut saja," ucap Kasim
"Ternyata orang-orang di sini menyukai menu kita seperti rendang, kari ayam, sate ayam, gado-gado, bakmi Jawa, teh jahe, dan beberapa lainnya,” ucapnya lagi.
Melihat usahanya yang maju pesat, Kasim (62) yang hendak pensiun kala itu pun mengurungkan niatnya. Rupanya, Kasim saat tinggal di Jakarta juga punya riwayat membuka usaha makanan.
Tak lupa dengan tanah airnya, Kasim kerap menyematkan pulang ke Indonesia dua kali dalam setahun. Dia pun kerap menggelar kegiatan sosial untuk korban bencana.
"Waktu saya pulang beberapa tahun lalu, ada bencana longsor di Ciawi, Jawa barat. itu pas Ramadan. saya bersama beberapa teman langsung berangkat," katanya.
Kisah Kasim yang melestarikan kuliner Indonesia di Kanada pun mendapatkan penghargaan. Konsul Jenderal RI (Konjen) Vancouver Kanada, Hendra Halim mengatakan, pemerintah mengapresiasi kontribusi Kasim.
Rupanya, selama 20 tahun Kasim tidak hanya mengenalkan makanan khas tanah air. Dia juga menyampaikan informasi seputar negaranya.
"Pak Kasim bisa menginspirasi warga Indonesia di luar negeri maupun diaspora untuk membuka akses suplai bahan makanan ataupun barang-barang dari indonesia," ucap Hendra Halim.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait