Ilustrasi Ketersediaan beras. (Foto: Istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id – Badan Urusan Logistik (Bulog) Yogyakarta siap mengamankan pasokan pangan di pasaran jelang Natal dan Tahun Baru. Tak hanya itu, Bulog bahkan menjamin ketersediaan bahan pangan untuk lima hingga enam bulan ke depan.

Kepala Kanwil Bulog DIY, Kedu dan Banyumas, Juahe, mengatkan masyakarat tidak perlu cemas dengan ketersediaan bahan pangan. Apalagi tingkat konsumsi masyarakat juga stabil.

Beras kita ada 36.812 ton cukup untuk lima atau enam bulan dan untuk pengadaan masih jalan,” katanya di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (16/12/2019).

Sedangkan untuk gula, Juahe mengatakan ada stok sekitar 198.000 ton dan minyak goreng sekitar 23.000 liter. Sementara untuk daging kerbau sebesar 35 ton dan tepung terigu untuk keperluan Natal dan Tahun Baru yang biasanya banyak menggunakan kue sekitar 17 ton.

Selama 2019, Bulog mampu melakukan pengadaan beras hingga 32.000 ton. Dari 18 gudang yang ada, Bulog siap mengantisipasi lonjakan kebutuhan. “Begitu ada gejolak, tim akan langsung turun untuk memastikan pasokan pangan akan lancar,” katanya.

Selain itu, Juahe juga mengatakan masih memiliki penggilingan dengan mitra kerja yang siap untuk memenuhi kebutuhan beras yang diperlukan di Yogyakarta. Bulog juga akan memaksimalkan Satker, untuk menangani kelangkaan produk dengan Rumah Pangan Kita (RPK).

Di samping itu, kini Bulog tengah mengembangkan beras merah dan beras mentik wangi dalam kemasan satu kilogram. Selain itu, pihaknya juga akan membangun e-commerce mulai di Gudang Purwomartani.

“Bulan Januari nanti kami akan meluncurkan program e-commerce,” katanya.

Sementara untuk melakukan operasi pasar selama 2019, Bulog sudah menyalurkan sebanyak 17.190 ton. Setiap hari, Bulog juga melakukan operasi pasar di pasar-pasar maupun di tempat pemukiman yang memerlukan.

“Namun memang semua pedagang tidak memanfaatkan operasi pasar ini,” katanya.

Operasi pasar juga dilakukan di desa rawan pangan seperti di Kecamatan Prambanan, Bantul dan beberapa desa di Gunungkidul. “Untuk Gunungkidul mau diaktifkan kembali karena posisinya sekarang ini banyak yang mengalami kekeringan,” katanya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network