BANTUL, iNews.id - Pemkab Bantul menggandengn lurah atau kepala desa untuk mengatasi kemiskinan. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut para lurah ini mempunyai peran penting dalam menggulirkan program pengentasan kemiskinan.
"Lurah mempunyai peran yang sangat penting dan signifikan, sebab lurah memiliki anggaran melalui APBKal (Anggaran Pendapatan Belanja Kalurahan)," ujar Halim di sela Sosialisasi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Bantul, Selasa (2/11/2022).
Menurut Halim, dana APBKal yang berada di bawah kewenangan lurah dapat digunakan untuk kegiatan pengentasan warga dari kemiskinan ekstrem di luar program yang digulirkan melalui APBD.
"Dengan begitu program dan kegiatan pengentasan warga dari kemiskinan itu akan efektif. Tidak saling tumpang tindih, sehingga efisien," kata Halim.
Politisi PKB itu mengatakan, jumlah warga miskin ekstrem di Bantul jumlahnya mencapai 27.510 jiwa. Bantuan lembaga atau pihak swasta melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR kepada Pemkab Bantul juga dimanfaatkan untuk membantu pengentasan warga dari kemiskinan.
"Hampir tidak mungkin menghilangkan kemiskinan ekstrem hingga nol, namun kita terus berupaya. Target kami kemiskinan secara umum di Bantul harus di bawah dua digit, yakni delapan atau sembilan persen," ujarnya.
Jika angka kemiskinan turun maka harapannya nanti anggaran untuk melakukan jaminan-jaminan sosial bagi masyarakat kurang mampu juga makin rendah dan bisa digunakan untuk membangun infrastruktur.
Dalam kesempatan itu Halim juga meminta para lurah dan perangkat desanya bersama pemerintah daerah menyusun program dan kegiatan yang lebih efektif untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Ini karena kemiskinan ekstrem ini menjadi prioritas yang harus segera ditangani.
"Kemiskinan yang ekstrem dulu yang ditangani, yang tidak ekstrem agak belakangan tidak apa apa. Target Presiden bahwa tahun 2024 harus nol kemiskinan ekstrem. Jadi kita mengatasi sebanyak 27.000 lebih jiwa itu," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait