KLATEN, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mengintensifkan vaksinasi antraks terhadap ternak warga. Kabupaten Klaten berdekatan dengan Kabupaten Gunungkidul (DIY) dan Boyolali yang telah ditemukan kasus antraks sehingga rawan penularan.
Bupati Klaten Sri Mulyani, memantau langsung pelaksanakaan vaksinasi di Desa Karangturi, Gantiwarno, Klaten. Menurutnya, penyakit antraks harus diwaspadai karena bersifat zoonosis yang artinya bisa menularkan dari ternak kepada manusia. Sementara bakteri bacillus anthracis dan spora bakteri anthraks mampu bertahan selama puluhan tahun di alam.
“Kami sudah membentuk tim respon cepat di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menyisir wilayah perbatasan dan menjaring informasi keluar masuk ternak, sumber pakan, daging dari daerah terinfeksi,” kata Sri Mulyani, Senin (7/3/2022).
Tim ini juga diminta melakukan sosialisasi kepada peternak maupun pedagang ternak tentang bahaya anthraks dan cara pencegahannya. Termasuk melakukan deteksi pasar, mencegah pembelian dari wilayah terinfeksi sampai melaporkan jika ada ternak yang mati.
“Jangan menyembelih atau mengosumsi daging ternak yang mati,”katanya.
Dalam rangkaian monitoring ini, bupati juga melakukan panen budidaya holtikultura cabe dan sayur di lahan yang dikelola BUMDes Jabung Makmur. Secara simbolis bupat juga menanam pohon jambu air di lahan pertanian Desa Jabung.
Kepala Desa Jabung, Pramono Hadi mengatakan, BUMDes Jabung Makmur mengelola lahan seluas empat hektare. Lahan ini dimanfaatkan untuk menanam beberapa tanaman pertanian, rinciannya 1,5 hektar untuk menanam rumput Pakchong, 1,2 hektare untuk budidaya hortikultura (cabe, terong, pepaya dan demplot pertanian).
“BUMDes ini juga mendirikan rumah kompos bekerja sama dengan Pertamina Foundation untuk mengelola pupuk dan sampah dari warga,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait