GUNUNGKIDUL, iNews.id – Duka menyelimuti keluarga Herjuno Darpito (47), salah satu korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Herjuno Darpito merupakan anak dari Marwandi, pensiunan guru. Dia tampak shock mendapat kabar anaknya ikut dalam daftar manifest penumpang Lion Air yang mengalami musibah.
“Saya sudah mencoba menghubungi tetapi tidak bisa,” ucap Marwandi ditemui di rumahnya di Dukuh Nogosari I, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Senin (29/10/2018).
Dia menuturkan, anaknya masuk dalam daftar manifest penumpang yang beredar. Herjuno berada di nomor urut 64 dari daftar nama korban. Namun keluarganya di Gunungkidul belum mendapatkan kabar resmi, baik dari kantor tempatnya bekerja maupun dari pihak maskapai. Begitu juga dengan keluarga Herjuno di Tangerang, juga masih menunggu kabar resmi.
Marwandi mengatakan, anaknya sudah bekerja di Pelabuhan Pangkal pinang sejak belasan tahun lalu dan sudah tidak lagi berdomisili di Gunungkidul. “Istrinya dari Cilacap dan mereka bersama anaknya tinggal di Tangerang,” katanya.
Menurut Marwandi, sepekan sebelum kejadian nahas tersebut, anaknya mendadak pulang ke rumahnya. “Seminggu lalu dia pulang ke Gunungkidul secara tiba-tiba,” ucap Marwandi.
Kepulangan Herjuno yang mendadak itu pun tidak meninggalkan firasat apa pun. Hanya kepulangannya seperti mendadak karena tidak direncanakan.
Dia menyempatkan menengok orang tuanya setelah pulang dari perjalanan dinas. “Tidak ada firasat apa pun, semuanya biasa. Tidak ada yang aneh,” tuturnya.
Herjuno menyelesaikan pendidikan di SD Mendongan dan melanjutkan ke bangku SMP 2 Playen. Lulus dia sekolah di SMA 1 Wonosari dan akhirnya kuliah di Semarang. Korban merupakan anak yang pendiam tetapi cukup cerdas.
Begitu selesai kuliah langsung mendaftar dan diterima bekerja di Pelindo. Setelah Lebaran diberikan amanah menjadi salah satu petinggi di Pelabuhan Pangkal Pinang. “Anak saya yang lain sudah ke Jakarta, untuk memastikan kabar ini,” tuturnya.
Adik dari Herjuno, Umi mengaku tidak mau berspekulasi dengan kabar yang beredar. Keluarganya masih menunggu informasi resmi dari pemerintah. Meskipun keluarganya beberapa sudah berangkat ke Jakarta dan Tangerang untuk mencari informasi. “Kami minta doanya saja semoga yang terbaik,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait