SLEMAN, iNews.id – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi satu tempat pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK-SBMPTN) 2022. Sebanyak 15.971 peserta mengikuti seleksi, dan ada 15 di antaranya penyandang disabilitas.
UTBK SBMPTN 2022 dibagi dalam dua gelombang, pertama dilaksanakan 17 Mei-23 Mei dan gelombang kedua 28 Mei-3 Juni 2022. Ujian ini juga diberlakukan bagi peserta berkebutuhan khusus, salah satunya Kuswantoro alumni MAN 2 Sleman yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah.
Meski memiliki keterbatasan penglihatan, namun dia tetap bersemangat untuk bisa menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dia memilih program studi (prodi) Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan (PLB FIB) FIP UNY.
“Cita-cita saya ingin mendarmabaktikan ilmu bagi siswa SLB. Makanya saya tertarik kuliah di OLB FIB,” katanya.
Agar bisa lolos seleksi, Kuswantoro serius mengerjakan soal ujian. Sebelumnya dia asudah belajar dengan membaca materi yang diujikan dan kisi-kisi yang ada. Semuanya soal itu dia kerjakan di Quipper.
“Jangan mudah menyerah apalagi yang tidak berkebutuhan khusus,” katanya.
Penanggungjawab Lokasi (PJL) Ruang Laboratorium IDB FE UNY Satya Perdana mengatakan, komputer yang digunakan mengerjakan soal UTBK calon mahasiswa berkebutuhan khusus ini mempunyai spesifikasi tersendiri. Salah satunya dilengkapi dengan fasilitas voice command, software dan audio yang mendukung.
“Bagi para tunanetra yang melakukan tes UNY kami sediakan pendamping masing-masih satu orang per calon mahasiswa yang diambil dari prodi Pendidikan Luar Biasa FIP” katanya.
Para pendamping ini telah berpengalaman dalam melayani dan berkomunikasi dengan orang berkebutuhan khusus. Harapannya dapat meminimalisasi kendala yang terjadi agar bisa mendapatkan hasil tes yang terbaik, karena ini merupakan sinergi yang baik antara panitia pusat dengan UNY.
“Ini merupakan salah satu peran UNY dalam sustainable development goals pada bidang pendidikan bermutu dan mengurangi ketimpangan,” ujarnya.
UTBK ini merupakan proses seleksi calon mahasiswa yang kredibel untuk dididik sebagai guru atau ilmuwan sesuai pilihan jenjang dan jurusan perkuliahannya. Mereka akan dibekali ilmu yang sesuai denga program studinya sekaligus diberikan tambahan softskill yang menunjang kapabilitasnya dalam merebut peluang kerja.
“UNY juga ramah disabilitas dan calon mahasiswa berkebutuhan khusus pun tidak segan menempuh pendidikan di UNY,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait