Pasukan Taliban mengisi ulang senapan mesinnya di atas mobil lapis baja Humvee buatan AS, 16 Agustus 2021. China akan memberikan bantuan ke Afghanistan. (Foto: Reuters)

BEIJING, iNews.id – Pemerintah China akan memberikan bantuan kepada Afghanistan yang saat ini dikuasai Taliban. Negara komunis itu akan memberikan  kemanusiaan senilai 200 juta yuan atau sekira Rp441 miliar.

Tak hanya itu China juga akan memberikan 3 juta dosis vaksin Covid dari Beijing. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menyampaikan hal itu dalam pertemuan virtual dengan beberapa menteri luar negeri negara sahabat, Rabu (8/9/2021). 

Pertemuan secara daring itu untuk membahas isu Afghanistan setelah pembentukan pemerintahan baru Taliban.

Wang Yi menjelaskan, bantuan kemanusiaan 200 juta yuan tersebut antara lain mencakup makanan, obat-obatan, dan peralatan untuk musim dingin. Dia pun mendesak Taliban untuk bertindak aktif dalam memerangi terorisme dan menyerukan kepada semua pihak agar memperkuat kontrol perbatasan guna mengeliminasi kelompok teroris yang hendak melarikan diri dari Afghanistan.

Wang juga menekankan kepada Amerika Serikat dan para sekutunya agar bertanggung jawab memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan. Sebab, merekalah yang membuat masalah di Afghanistan—negara yang berbatasan langsung dengan Daerah Otonomi Xinjiang, China, itu.

Pertemuan virtual yang dihadiri Wang Yi itu juga diikuti oleh para menteri luar negeri dari Pakistan, Iran, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon pada Selasa (7/9/2021).  Keduanya bertukar pandangan tentang situasi di Afghanistan. Sama dengan China, Tajikistan juga berbatasan langsung dengan Afghanistan.

Sekitar 30 persen penduduk Afghanistan berlatar belakang etnik Tajik. Suku ini terbesar kedua di Afghanistan setelah suku Pashtun yang diperkirakan mencapai 40 persen. Suku Tajik juga banyak ditemui di Xinjiang.

China sangat berkepentingan dengan Taliban untuk memerangi kelompok teroris Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang beberapa kali berupaya memisahkan Xinjiang yang banyak dihuni etnis minoritas Muslim Uighur itu dari China.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network