GUNUNGKIDUL, iNews.id – Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan di Kabupaten Gunungkidul mulai terkendali. Dinas Kesehatan mencatat antara 80 sampai dengan 85 persen dari 152 bed yang disediakan.
“BOR-nya antara 80 sampai 85 persen, ini sudah mulai dapat dikendalikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty Kamis (29/7/2021).
Saat ini kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan sebanyak 152 unit baik di rumah sakit negeri maupun swasta. Penambahan terus dilakukan di RSUD Wonosari yang menjadi rujukan utama, selain RSUD Saptosari.
Dewi mengatakan, beberapa waktu lalu keterisian bed sempat penuh bahkan overload. Jumlah pasien melebihi kapasitas yang ada, sehingga pasien yang tidak mendapat bed tetap mendapatkan pelayanan. Pasien ini selanjutnya dirujuk ke puskesmas yang mampu menangani atau dengan skema isolasi mandiri (isoman).
Selain keterbatasan tempat tidur, juga banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Mulai dari direktur hingga jajaran ke bawah banyak yang terpapa.
Selain ke rumah sakit, penanganan pasien positif Covid-19 bergejala juga diarahkan ke shelter yang tersedia. Pemkab Gunungkidul sedang mempersiapkan Wisma Wanagama di Desa Banaran, Kecamatan Playen, sebagai shelter.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, total ada 79 bed penanganan Covid-19. Sebanyak empat unit di ICU dan 75 lainnya di bangsal isolasi.
“BOR ICU Covid-19 mencapai 100 persen, yang di Isolasi 93 persen," kata Heru.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait