YOGYAKARTA, iNews.id – Gadjah Mada Medical Center Universitas Gadjah Mada (GMC UGM) meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi penyakit akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah DIY.
Dalam beberapa hari belakangan ini, cuaca pada siang hari sangat panas. Sementara menjelang sore diwarnai hujan lebat. Kondisi ini menjadikan tubuh lebih rentan terserang penyakit. “Cuacanya cukup ekstrem dan ini rentan menimbulkan penyakit,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM Yogyakarta, Novrida, Senin (22/4/2019).
Menurut Novrida, beberapa penyakit yang kerap muncul dalam kondisi cuaca ekstrem berupa penyakit saluran pernapasan, seperti batuk pilek dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Bahkan warga yang terserang batuk dari kondisi biasa di bawah lima hari bisa lebih lama hingga tujuh hari.
Kunjungan pasien di GMC UGM, kata dia, dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan. Kebanyakan mengalami batuk dengan persentase mencapai 75 persen. Bahkan banyak pasien yang harus bolak-balik melakukan periksa lantaran tidak kunjung sembuh. “Biasanya satu kali kunjungan akan smebuh, ini ada yang sampai dua atau tiga kali,” ucap Novrida.
Dia melihat cuaca yang tidak menentu berdampak pada daya tahan tubuh. Tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan. Karena itu, perlu upaya mengantisipasi cuaca ekstrem ini agar tubuh tidak mudah terserang penyakit yaitu menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat.
Menurut Novrida, salah satu upaya pencegahan adalah dengan menjaga pila hidup sehat. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung empat sehat dan lima sempurna.
Selain itu, perlu adanya penambahan porsi asupan buah-buahan dan mengurangi makanan yang dapat merangsang munculnya batuk dan pilek. “Hindari makanan berminyak, pedas, dan es. Perbanyak minum air putih dan istirahat yang cukup,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait