KULONPROGO, iNews.id - Tiga kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat sebagai daerah penyebaran tertinggi Covid-19. Dalam satu bulan ini, ada lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 47 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan total kasus positif mencapai 94 per 9 September. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sampai saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Kecamatan/Kapanewon Lendah dan Sentolo masing-masing 17 kasus, dan Pengasih sebanyak 20 kasus.
"Saat ini, terdapat tiga Kapanewon dengan penambahan kasus tertinggi, baik dari segi jumlah kumulatif maupun jumlah saat ini, antara lain Kapanewon Lendah, Kapanewon Sentolo, Kapanewon Pengasih tanpa menghindarkan respon atau kewaspadaan kapanewon yang lain," kata Sri Budi, Kamis (10/9/2020).
Dia mengatakan dalam kebijakan penanganan guna menyikapi pasien tanpa gelala (PTG) yang cukup tinggi isolasi dilakukan di Rumah Singgah Teratai dengan mengalihfungsikan asrama mahasiswa RSUD Wates untuk isolasi dengan hasil swab positif tanpa gejala.
Sementara tes swab akan menyaras satu persen dari 450.000 dan hari ini 3.327, target hingga Desember. Tahun ini selesai memenuhi satu dari standar jumlah penduduk yang harus diswab. Angka positif kurang dari lima persen. Sebanyak 3.327 dibandingkan dengan 4,6 persen kemudian untuk identifikasi kontak 80 persen.
"Terima kasih untuk bantuan dari berbagai pihak sehingga mampu untuk identifikasi kontak. Kasus diisolasi lebih dari 90 persen, kita 95 persen lebih dari standar. Pasien Covid-19 mendapat pelayanan sesuai standar, ada sebagian yang tidak bisa kita layani (harus isolasi mandiri),” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulonprogo Ariadi mengatakan penanganan Covid-19 tidak ada perubahan. Hanya ada sedikit perubahan secara visual karena pelaksanaan hingga saat ini masih di Taman Budaya Kulonprogo dengan bertenda. Rencananya akan berpindah di Kantor BPBD Pusdalop.
Untuk pelayanan kepada masyarakat tidak ada perubahan. Masih kita laksanakan dekontaminasi wilayah yang terkonfirmasi. Kemudian kita juga laksanakan pemakaman Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun terkonfirmasi Covid-19. Yang kita laksanakan mulai bulan April sampai Agustus kemarin ada 38 kali pemakaman yang sudah dilaksanakan. Kemudian ada 38 titik untuk wilayah dekontaminasi.
"Ada 300 armada yang sudah kita dekontaminasi di posko. Penanganannya tidak harus oleh pemerintah, tetapi bersama-sama dengan masyarakat kemudian juga didukung dari akademisi, swasta, serta media, sehingga penta helix bisa berjalan di Kabupaten Kulonprogo,” katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait