Peternak kambing di Gunungkidul, kesulitan menjual hewan kurban. (Foto: iNews.id/Kismaya wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Sejumlah peternak kambing di Kabupaten Gunungkidul, DIY mengeluhkan lesunya bisnis hewan kurban dalam masa pandemi Covid-19. Omzet penjualan mereka turun hingga 30 persen dibanding tahun lalu.

“Tahun lalu saya bisa memberangkatkan 150 ekor kambing, tetapi tahun ini hanya 100 ekor saja,” kata Wasiman Iping salah seorang peternak kambing, Rabu (22/7/2020).

Wasiman menengarai, lesunya bisnis ini karena dampak pandemi Covid-19. Secara ekonomi banyak warga yang terdampak secara langsung. Akibatnya, permintaan hewan kurban mengalami penurunan karena orang yang akan berkurban juga turun.

Selain karena Covid-19, Wasiman juga mengeluhkan mahalnya harga kambing. Saat ini kambing berukuran cukup besar dipatok antara Rp4 juta hingga Rp6 juta. Sedangkan tahun lalu, bisa didapat dengan harga Rp3 juta sampai Rp5 juta.

“Memang harganya akan sesuai kualitas, tetapi tahun ini lebih mahal,” tuturnya.

Wasiman memilih unutk menjual kambing ke luar daerah meski biayanya juga lebih mahal. Dia akan menanggung biaya transportasi. Begitu juga dengan pengurusan dokumen surat jalan maupun kesehatan ternak butuh waktu.

“Harapannya pandemi segera berlalu. Kalau tidak, kita sulit menjualnya,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network