Kondisi Terminal Giwangan Yogyakarta. (Foto : MPI/erfan erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY memutuskan menaikkan tarif angkutan umum sebesar 18 hingga 22 persen. Penyesuaian tarif ini terpaksa dilakukan menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Organda DIY Hantoro mengatakan, kenaikan tarif itu berlaku untuk seluruh angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP), antarkota dalam provinsi (AKDP), serta angkutan pariwisata. Sedangkan untuk taksi masih menunggu surat keputusan (SK) Gubernur DIY.

"Kami juga melihat kemampuan masyarakat. Saya rasa masyarakat masih mampu membeli jasa kami dan kami bisa mengoperasikan kendaraan dan semua karyawan kami," kata dia, Senin (5/9/2022).

Menurut Hantoro, berdasarkan kesepakatan seluruh anggota Organda DIY pada hari Senin (5/9), kenaikan tarif umum antara 18-22 persen yang paling ideal. Selain kenaikan harga BBM, pertimbangan lain pada harga komponen lain seperti suku cadang, oli, karoseri, hingga AC yang lebih dahulu naik. 
 
"Kami harus menyesuaikan. Kalau tidak, ya, kami tidak bisa memberikan pelayanan," ujar dia.

Hantoro mengatakan bahwa seluruh anggota Organda DIY dapat menerima dan memaklumi keputusan pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengurangi beban APBN. Meski demikian, pemerintah dapat mengimbangi kenaikan harga itu dengan memastikan tidak ada lagi kelangkaaan BBM bersubsidi di lapangan.

"Kami tidak bisa menawar dan kami ikuti apa yang sudah menjadi ketentuan pemerintah. Jangan sampai kami sudah ikuti ternyata besok BBM langka, ya sama saja," kata dia.

Hantoro berharap kenaikan tarif angkutan umum yang diklaim tidak signifikan tersebut tidak berdampak pada penurunan okupansi atau keterisian angkutan, baik AKAP, AKDP, maupun pariwisata.

Ia menyebutkan untuk bus AKAP di DIY saat hari biasa okupansinya masih mencapai 60 persen dan mencapai 85 hingga 90 persen saat akhir pekan.

"Bus pariwisata sekarang juga sudah mulai menggeliat bisa sampai 95 hingga 100 persen saat weekend dan weekdays saat ini di angka 65 sampai 70 persen. Kalau Mei sampai Juni kemarin, di angka 80 persen. Akan tetapi, pada bulan Juli—Agustus agak turun meski kini sudah merangkak kembali," ucapnya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network