Berkat gemblengan keras dari prajurit Kopassus, tentara Brunei Darussalam bisa mengalahkan Malaysia dan Singapura. (Foto prajurit Kopassus : Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Kemampuan prajurit Kopassus sudah teruji. Menembak adalah salah satu keahlian yang dimiliki pasukan elite TNI AD ini di samping kemampuan khusus lainnya. 

Seorang prajurit baret merah dibekali pelatihan khusus dan berat untuk menjadi seorang sniper atau penembak runduk. Tak heran jika prajurit Kopassus dikenal jagoan dalam menembak.

Karena kemampuannya ini tak heran jika sniper Kopassus dipercaya melatih dan menggembleng tentara negara lain, seperti Brunei Darussalam

Berkat latihan keras dari prajurit Kopassus, tentara Brunei Darussalam bisa mengalahkan Malaysia dan Singapura.

Prajurit Kopassus yang pernah melatih tentara Brunei Darussalam itu bernama Serka Pardal. Saat ini, Pardal menjadi anggota Penerangan Kodim 0735 Surakarta.

Sesuai namanya yang ternyata merupakan kepanjangan dari prajurit andal, Pardal memang sosok prajurit yang andal, khususnya dalam urusan menembak.

Serka Pardal mengungkapkan, dirinya pernah bergabung dalam pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia pernah bertugas di Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dengan spesifikasi prajurit petembak.

Pada 2013, suami dari Eri Wijayanti ini mengemban tugas untuk melatih Tim Rifle Brunei Darussalam yang akan diterjunkan dalam ASEAN Armies Rifle Meet (AARM). Saat itu, hanya Serka Pardal yang menjadi pelatih dari Kopassus.

"Waktu itu ada lima orang pelatih. Kalau dari Kopassus, saya sendiri. Dari satuan lain ada, dari Kostrad ada dan satu lagi dari psikologi dari Bandung," kata ayah dari Anastasya Caba Erfariyanti  ini.

Pardal bersama tim pelatih lainnya menggembleng tentara Brunei Darussalam. Dalam klasifikasinya, Serka Pardal saat itu memang masuk dalam kualifikasi utama karena kemampuan hebatnya menembak.

"Saya masuk kualifikasi utama. Yang pertama yaitu utama, madya dan pratama, itu klasifikasi keterampilan menembak di Kopassus. Saya masuk tingkat utama,” ujar pria kelahiran Sukoharjo, 20 Januari 1978.Serka Perdal mengatakan, bukan hal mudah untuk melatih anggota militer yang memiliki karakter dan metode pelatihan yang berbeda. Pada awal pertemuan, dia melihat posisi menembak sejumlah anggota Tim Rifle tidak kokoh. Motivasi tentara Brunei Darussalam juga dinilai kurang. Karena itu pula, tembakan mereka tidak tepat pada target.

"Bagi mereka menembak hanya sebuah perintah dari satuan atas. Mungkin mereka yang penting datang ke lapangan, ambil senjata lalu nembak, tanpa adanya jadwal atau pembenahan yang jelas," ujarnya.

Tim pelatih dari Indonesia pun segera mengambil tindakan dengan menanamkan pemahaman baru dan metode latihan yang baru. Sebab, metode latihan yang dilakukan sebelumnya tidak menghasilkan kualitas hasil yang baik.  

"Jadi, kami atur jadwal mulai dari bangun pagi, kegiatan latihan, sampai sore hari, pulang. Pagi kita pembinaan fisik, siang materi menembak. Kami tanamkan program yang belum pernah mereka lakukan,” ujarnya.

Pelatihan yang digeber tim pelatih dari TNI ini membuahkan hasil yang membanggakan. Dalam ajang AARM pada 2013 tersebut, tentara Brunei Darussalam menduduki peringkat keempat di bawah Indonesia, Thailand dan Filipina. 

Berkat pelatihan di bawah sniper Kopassus, Brunei Darussalam berhasil mempecundangi Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadi prestasi yang cemerlang bagi negara tersebut. Sebab, para pelatih dari TNI berhasil membawa Brunei melampaui target yang ditetapkan. Saat itu, target dari Brunei Darussalam di AARM ke-23 di Myanmar hanya masuk 5 besar dari 10 negara peserta. 

"Sebelumnya selalu mendapat nomor 7, 8 atau peringkat akhir. Pada saat pertandingan di Myanmar, kontingen Brunei Darussalam berhasil meraih 4 besar, di bawah Indonesia, Thailand dan Filipina. Jadi mereka berhasil mengalahkan Malaysia dan Singapura yang sebelum-sebelumnya selalu di atas Brunei," katanya.

Kejuaraan satu ini memang menjadi ajang bergengsi untuk menunjukkan kehebatan masing-masing prajurit tentara di negara ASEAN. Sertu Pardal menerapkan latihan yang begitu menyeramkan menurut versi tentara Brunei Darussalam.

Pelatihan yang diterapkan oleh Serka Pardal ternyata di luar batas kemampuan dari tentara Brunei Darussalam. Bahkan, tentara negeri penghasil minyak tersebut banyak pingsan mengikuti kerasnya pelatihan yang dilakukan Pardal. Namun, dengan gemblengan Serka Pardal, Brunei Darussalam menunjukkan prestasi yang bagus di AARM.

Selain penugasan untuk melatih Tim Rifle Brunei Darussalaml, Serka Perdal juga pernah menjalankan berbagai tugas operasi semasa bertugas di Grup 2 Kopassus. Dia pernah terjun dalam operasi militer di Ambon, Aceh dan pengamanan perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini (PNG).  

"Saat di Kopassus pernah bertugas di operasi militer Ambon sebanyak dua kali, saat itu operasi gabungan. Jadi ada Kopassus, Marinir dan Paskhas tahun 2000 hingga 2001 dan 2002 hingga 2003. Lalu di Aceh tahun 2003-2004 dan 2005-2006 itu saat tsunami Aceh," ujar Pardal.

Pria kelahiran Sukoharjo, 20 Januari 1978 ini mengatakan bahwa penugasan di Aceh merupakan yang paling berkesan baginya. Saat itu dia bersama rekan-rekannya dari korps Baret Merah melakukan penyergapan ke markas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang posisinya berada di tengah belantara hutan.

"Yang paling berkesan saat saya melaksanakan operasi tempur di Aceh. Saat itu berhadapan langsung dengan pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) namanya Inspektur Ali. Itu kami melakukan penyergapan, jalan dari habis Magrib malam sampai pagi hari. Dari jarak 100 meter kita merayap mendekati sasaran," ujarnya.

Menurutnya, saat penyergapan itulah dirinya berhasil melumpuhkan salah satu pimpinan GAM bernama inspektur Ali. Saat disergap, Ali sedang bersama anak buahnya.

"Dari mulai mendekati sasaran itu kita sangat menjaga kerahasiaan. Sampe sasaran jam “J” atau waktu penyergapan, kita serang. Lalu orang tersebut saya yang nembak. Kebetulan saya punya kemampuan nembak tersendiri. Padahal sasaran tersebut tidak diam, dia manuver," katanya.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network