SLEMAN, iNews.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menduga varian baru Covid-19 B.1617.2 telah masuk ke wilayah Sleman. Dugaan ini mendasarkan beberapa analisa dan gejala terhadap sembilan pasien yang meninggal beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap varian baru tersebut. Namun, melihat gejala yang ada virus tersebut patut untuk diwaspadai.
“Data sampai sekarang belum keluar dari laboratorium yang mengatakan ada varian baru. Cuma kalau melihat gejalanya, kita tidak boleh abai dan tidak boleh mengesampingkan kemungkin adanya varian baru,” kata Joko kepada wartawan di kantornya Selasa (25/5/2021).
Varian Covid-19 yang kama, butuh waktu antara gejala, awal, hingga gejala berat, kritis sampai pasien meninggal dunia. Namun sembilan pasien yang meninggal kondisinya sangat cepat. Padahal petugas medis sudah memantau dari gejala yang ada.
Ketika gejala ringan, pasien hanya diminta untuk isolasi mandiri di rumah. Kenyataanya, ada pasien yang menjalani isolasi mandiri akhirnya meninggal dunia dalam rentang waktu satu sampai dua hari.
Joko belum bisa memastikan adanya varian baru tersebut. Dinas masih menunggu hsil uji laboratorium untuk memastikan varian itu B.1617.2 seperti yang ditemukan di India.
“Sekali lagi ini hanya dugaan, belum bisa memastikan itu varian baru. Cuma saya mengamati dari gejalanya,” ujarnya.
Pasien yang meninggal didominasi pasien yang sudah berusia lanjut (lansia). Pasien tersebut juga memiliki penyakit penyerta (komorbid). Tidak ada yang murni meninggal kareka Covid-19.
“Tidak ada yang murni Covid-19 meninggal sampai saat ini tidak,” katanya.
Kondisi ini tidak lepas dengan masih maraknya pelaku perjalanan. Kondisi ini rentan menularkan Covid-19. Apalagi saat Lebaran masih banyak yang lolos dari penyekatan.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait