Ilustrasi gabah. (Foto: Antara)

BANTUL, iNews.id - ‎Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul akan mengembangkan tanaman padi varietas genjah untuk uji coba program IP 400. Varietas ini memiliki masa tanam hingga panen lebih pendek dengan produksi gabah lebih tinggi. 

Di Kabupaten Bantul telah disiapkan lahan seluas 12.000 hektare untuk pengembangan varietas ini. Untuk tahap awal baru akan diujicobakan di atas lahan seluas 5.000 hektare yang tersebar di 17 kapanewon. 

“Akan kami ujicobakan di atas lahan seluas 5.000 hektare di daerah irigasi yang airnya tersedia sepanjang tahun,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, Selasa (4/1/2022). 

Varietas genjah ini waktu tanam sampai panen lebih rendah, hanya sekitar 70-80 hari. Sebelumnya telah diujicobakan di beberapa daerah dan mampu menghasilkan 7,3 ton per hektare. Harapannya produksi ini mampu meningkatkan total produksi padi di Bantul sebagai penyangga pangan di DIY.  
 
“Mudah-mudahan hasil produktivitasnya tidak akan jauh berbeda dengan di Kabupaten Sukoharjo yang mencapai 7,3 ton,” katanya.

Uji coba ini akan dimulai pada bulan Januari, diawali dengan penyemaian benih. Penyemaian dilakukan di lahan laun agar tidak mengganggu lahan yang disiapkan. Selama ini telah dikembangkan melalui program IP 300 dan mampu menghasilkan 29.000 gabah kering panen. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, dengan program IP 400 nantinya bisa menjadikan masa tanaman padi bisa empat kali dalam setahun. Jika ini terealisasi maka produktivitas padi petani lebih efektif dan akan meningkatkan produksinya. 

“Selain IP 400  juga mendapatkan program food estate dan Bantul paling besar di DIY," ujarnya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network