SLEMAN, iNews.id - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyiapkan 300 orang untuk mengawal pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Sebelumnya petugas telah melakukan pengawasan hewan kurban di sejumlah tempat penampungan dan pasar tiban hewan kurban.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono mengatakan, 300 petugas ini akan diterjunkan untuk memantau pelaksanakan pemotongan hewan kurban. Mereka terdiri atas ASN, non ASN, kader Kesehatan hewan yang berjumlah 246 orang. Selain itu juga ada 40 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan didukung 30 dokter hewan dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Mereka akan melakukan pemeriksaan ante mortem (sehari sebelum pemotongan), mulai dari pemeriksaan kesehatan hewan, kesiapan sarpras, dan pengelolaan limbah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit. Sedangkan pada hari H akan melaksanakan pemantauan dan pemeriksaan daging setelah hewan kurban dipotong (post mortem).
”Petugas akan mengedukasi dan pendampingan kepada takmir dan panitia pemotongan hewan kurban untuk tetap memperhatikan prosedur kesejahteraan hewan dan hasil akhir pemotongan menjadi Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH),” katanya.
Sebelumnya telah dilakukan pemantauan hewan kurban di 352 kandang untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular. Petugas yang diterjunkan dari medik dan paramedik veteriner di 14 puskeswan.
Pemotongan hewan kurban idealnya dilaksanakan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPHR). Namun mengingat kapsitas dan kemampuan RPHR Sleman yang berada di Mancasan, Condongcatur Depok terbatas, pemotongan diperbolehkan dilakukan di masjid atau sekolah dan instansi lain dengan rekomendasi dari dinas.
“Rekomendasi bisa diakses takmir masjid maupun panitia kurban untuk datang langsung ke Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait