GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) akan menerjunkan Tim Trauma Healing untuk menghilangkan trauma pada anak-anak SD Muhammadiyah Bogor, Playen Gunungkidul. Langkah ini dilakukan agar anak-anak bisa melupakan musibah ambruknya atap sekolah dan bisa nyaman belajar.
Kepala Disdikpora Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan, dinas telah melakukan peninjauan ke lokasi, sesaat setelah terjadi musibah. Mereka bertemu dengan para guru dan mendapatkan penjelasan banyak anak yang panik melihat kejadian ini. Apalagi beberapa anak terluka dan mengeluarkan darah.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinsos untuk pemulihan trauma anak,” kata Nunuk, Rabu (09/11/2022).
Tim trauma healing ini juga akan melibatkan dokter spesialis kejiwaan. Mereka akan mendampingi anak-anak untuk penyembuhan trauma. Sedangkan kegiatan belajar mengajar untuk sementara dihentikan dulu.
“Kami fokus pada penyembuhan trauma dulu. Kalau anak-anak minta belajar bisa dilayani secara daring,” katanya.
Kasus ambruknya atap sekolah yang menewaskan satu anak ini masih dalam penyelidikan Polres Gunungkidul. Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk rekanan yang melaksanakan pembangunan.
“Kami juga masih menunggu keterangan saksi ahli dari UGM,” kata Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri.
Sementara itu jenazah Fauzi Ajitama (12) salah satu siswa yang meninggal akibat musibah ini masih disemayamkan di rumah duka di Pedukuhan Sumberejo, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen. Rencananya siang ini akan dimakamkan di TPU setempat.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait