KULONPROGO, iNews.id - Komisi X DPR mendorong bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari keterpurukan akibat Covid-19. Protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.
Ketua Panitia Kerja Komisi X Abdul Fikri Faqih mengatakan, sektor pariwisata menjadi andalan penghasil devisa, untuk menggantikan minyak dan gas bumi. Hanya saja sektor ini mengalami dampak akibat pandemi Covid-19.
Komisi X telah membentuk dua panitia kerja terkait pemulihan pariwisata dan penguatan ekonomi kreatif. DPR juga telah memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait kebijakan yang dilakukan. Hal ini telah ditindaklanjuti oleh Kementerian dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan.
“Salah satu rekomendasi kita agar protokol kesehatan diterapkan secara ketat dengan prinsip CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Enviromental Sustainabilty),” katanya dalam kunjungan di Kabupaten Kulonprogo, Jumat (4/12/2020).
Kebijakan itu telah diterapkan di sejumlah objek wisata dan mampu membangkitkan sektor wisata. Namun belakangan kasus Covid-19 kembali mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
“Kami ingin mengecek dan evaluasi kebijakan yang ada, karena saat ini banyak muncul klaster baru,” katanya.
Anggota Komisi X, My Esti Wijayati mengatakan, pengembangan untuk menggiatkan sektor pariwisata harus diikuti dengan pengetatan protokol kesehatan. Ini tidak hanya berlaku pada wisatawan, namun juga bagi pelaku dan pengelola objek wisata.
“Siapapun harus tunduk dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19,” katanya.
Sementara itu Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengatakan pihaknya terus berupaya menata seluruh aspek kehidupan memasuki era tatanan kehidupan baru ini. Termasuk melakukan verifikasi di sejumlah objek wisata agar menerapkan protokol kesehatan dengan mengimplementasikan CHSE.
“Protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat agar tidak ada penularan Covid-19,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait