YOGYAKARTA, iNews.id – Anggota DPRD DIY, RB Dwi Wahyu mendesak pemerintah daerah (Pemda) DIY untuk melakukan evaluasi kaitan dengan pembiayaan. Alokasi dana keistimewaan (Danais) harus digunakan untuk penanganan kesehatan dan perekonomian DIY kaitan dengan masa pandemi Covid-19.
“Pemda DIY harus evaluasi diri kaitan dengan pembiayaan. Pasti pendapatan akan drop karena pariwisata juga terdampak hingga 40 sampai 50 persen,” kata Dwi Wahyu, di DPRD DIY, Senin (4/1/2021).
Covid-19 telah berdampak terhadap skema dan struktur penganggaran di DIY. Masalah inilah harus dievaluasi bersama, termasuk kekuatan anggaran yang bersumber dari danais. Anggaran danais pada 2021 sebesar Rp1,32 triliun, harus bisa dimanfaatkan untuk membiayai APBD.
“Danais ini harus dioptimalkan unyuk penanganan kesehatan dan perekonomian,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini, melihat perlunya adanya skala prioritas bagaimana menggenjot sektor yang masih lemah. Jangan sampai danais dipakai untuk kegiatan yang tidak jelas. Sebanyak empat ruang keistimewaan DIY dari kelembagaan, pertanahan, tata ruang dan kebudayaan yang harus dioptimalkan.
Kebudayaan, kata dia, tidak hanya melulu pada event dan video saja. Namun semua aktivitas di Yogyakarta harus berbasis budaya. Hal ini harus dioptimalkan dengan menselaraskan dengan kelembagaan kalurahan dan kapanewon.
“Kebudayaan harus menjadikan kalurahan menjadi basis keistimewaan dengan konsekuensi pembiayaan. Mari danais ini kita optimalkan, jangan untuk yang remeh temeh,” katanya.
Danais bukan hanya untuk membeli tanah kemudian lahan menganggur. Namun, bagaimana ada perencanaan yang jelas dan terukur. Pembelian hotel mutiara harus benar-benar untuk kebutuhan UMKM. Jangan sampai ada pengusaha masuk, karena peruntukan hanya UMKM saja.
“Saya rasa danais cukup untuk mensuport dan protect kaitan dengan Covid-19,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait