Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas guguran sejauh 1,8 km, Selasa (19/1/2021) pukul 02.27 WIB. (Istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan saat ini erupsi Gunung Merapi masih fluktuatif. Setelah terjadi erupsi baik guguran lava pijar dan awan panas yang sangat sering pada 20 Januari lalu, kini kembali terjadi penurunan.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, sejak dua hari ini memang terjadi penurunan aktivitas Merapi dibandingkan pada 20 Januari lalu. Namun demikian masih ada kemungkinan Merapi kembali meningkatkan aktivitasnya. 

"Jadi masih fluktuatif bisa terus menurun namun masih bisa kembali naik," katanya saat zoom meeting Jumat (22/1/2021).

Dijelaskannya, saat ini material kubah lava Merapi masih cenderung kecil. Volume kubah lama masih 104 ribu meter kubik. Lalu pertumbuhan kubah lava 19 ribu meter kubik perhari." Hal ini berbeda dengan sebelumnya. Karena bisa mencapai 3 juta hingga 4 juta meter kubik. Jadi ini masih kecil," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut menyebutkan pada 20 Januari terjadi 14 kali awan panas guguran, dengan jarks luncur 1, 5 Km menuju arah barat daya serta 64 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal sejauh 1 km.

Dengan kondisi ini BPPTKG memberikan analisa letusan yang terjadi dominan efusif. Namun demikian masih ada probabilitas ke arah eksplosif. "Namun kecenderungan turun signifikan untuk eksplosif," katanya. 


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network